New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena investor khawatir tentang Korea Utara setelah kematian pemimpin Kim Jong-Il meninggalkan negara komunis yang terisolasi itu dalam ketidakpastian.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, ditutup di 93,88 dolar AS per barel, naik 35 sen dari Jumat, lapor AFP.

Kontrak berjangka, yang telah kehilangan sekitar enam dolar AS minggu lalu, "rebound" sedikit pada Senin meskipun pasar keuangan lesu.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari naik 29 sen menjadi menetap di 103,64 dolar AS per barel.

"Kekhawatiran tentang semenanjung Korea dan Iran membantu menstabilkan harga," kata John Kilduff dari Again Capital.

"Selain itu tidak ada banyak berita dan tidak banyak partisipasi, sehingga hari ini relatif tenang," katanya.

Kim Jong-Il, 69 tahun, meninggal karena serangan jantung pada Sabtu, media pemerintah mengumumkan pada Senin, membuka pertanyaan baru tentang masa depan negara komunis bersenjata nuklir dan sangat terisolasi tersebut.

Pyongyang mendesak dukungan untuk putra bungsu Kim, Kim Jong-Un, sebagai penerus tahta. Kim Jong Un, putra paling bungsu Jong-il dengan istri ketiganya, Ko Young-hee. Kendati masih muda usia, Jong Un sudah menjadi jenderal bintang empat.

Jong-Un pertama kali tampil ke publik pada September 2010. Pada 27 September, sehari menjelang Konferensi Partai Buruh Korea di Pyongyang, Jong-Un diangkat menjadi `Daejang` atau setara jenderal bintang empat, kendati Jong-Un tak memiliki pengalaman militer.

Kemudian sehari setelahnya, Jong-Un diangkat menjadi Wakil Ketua Komisi Militer Pusat, dan Pengurus Pusat Partai Buruh.

Phil Flynn dari PFG Best menunjuk penurunan peringkat Fitch Ratings pada enam bank utama global Kamis lalu yang meningkatkan kekhawatiran atas krisis utang zona euro.

Sementara itu, kerusuhan mematikan yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kaya minyak Kazakhstan memaksa pemerintah pada Sabtu mengumumkan 20-hari keadaan darurat di kota Kaspia, Zhanaozen.

Dalam perkembangan lainnya, Sudan yang kekurangan uang, Senin mengatakan, akan membuka enam blok eksplorasi blok untuk penawaran oleh perusahaan-perusahaan minyak internasional pada 15 Januari, setelah kehilangan 75 persen dari produksi minyaknya ketika selatan terpisah pada Juli.

Sebagian besar pendapatan ekspor Khartoum datang dari produksi negara 470.000 barel per hari minyak mentah yang sekarang dibagi, meninggalkan pemerintah sekarang berebut cara untuk meningkatkan keuangannya. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011