Liverpool (ANTARA News) - Sven-Goran Eriksson membenarkan untuk pertama kalinya bahwa ia dipaksa untuk menerima suatu persetujuan yang menetapkan ia mundur sebagai pelatih Inggris setelah Piala Dunia. Ketika berbicara menjelang pertandingan pemanasan melawan uruguay di Liverpool, Rabu, Eriksson memecahkan suatu ilusi bahwa persetujuan bulan lalu yang mempersingkat kontraknya dengan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) selama dua tahun merupakan suatu persetujuan damai demi kepentingan kedua pihak. Eriksson sepakat bahwa ia akan meninggalkan jabatannya setelah seorang wartawan News of the World yang menyamar sebagai sheikh Arab kaya membujuknya untuk menyatakan minatnya menjadi pelatih mendatang Aston Villa. Pelatih asal Swedia itu terbujuk untuk membuat sejumlah pernyataan memalukan tentang beberapa pemain Inggris (menggambarkan Rio Ferdinand malas, sebagai contoh) dan kemudian menyatakan bahwa hubungan dengan para pemain mungkin sudah dikompromikan. Tetapi, para pemain inti tim angkat bicara pekan ini dan menyatakan dukungan kuat pada Eriksson dan mempertanyakan kebijaksanaan tentang keputusan FA untuk mempersingkat masa jabatannya. Atas pertanyaan hari Selasa apakah dukungan para pemain itu akan dapat mengubah keputusannya untuk mengundurkan diri, Eriksson menjawab bahwa itu bukan merupakan pilihan karena yang membuat keputusan bukan dirinya. "Saya belum mengambil keputusan apapun," katanya. ""Saya hanya mendengar pada orang yang mengatakan kepada saya untuk berbuat. Itu bukan tergantung pada saya. Tetapi, baiklah, sekarang orang tahu apa yang sedang terjadi mulai sekarang sampai awal Agustus." Komentar Eriksson itu bertentangan dengan cara keputusan bulan lalu untuk menghentikannya dari jabatanhya setelah Piala Dunia yang disampaikan Kepala Eksekutif FA, Brian Barwick, yang secara terbuka menyatakan terima kasih kepada Eriksson dan para penasehatnya atas "kerjasama yang sangat baik" dalam mengakhiri spekulasi mengenai masa depannya. FA hari Selasa menyatakan kembali bahwa mereka mendukung sepenuhnya Eriksson dalam persiapan-persiapannya, tetapi merasa cemas bahwa masa depan pelatih Swedia itu dan masalah mengenai siapa yang akan menggantikannya akan membayangi persiapan Inggris pada Piala Dunia tampaknya telah terwujud, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006