Perang tidak akan berhenti (setelah konsesi apa pun). Perang hanya akan dihentikan untuk sementara waktu,
Beijing (ANTARA) - Berikut perkembangan terkini konflik Rusia-Ukraina:

Parlemen Ukraina pada Minggu (22/5) menyetujui sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang diserahkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk memperpanjang darurat militer di negara tersebut selama 90 hari mulai 25 Mei, kata Yaroslav Zheleznyak, seorang anggota parlemen negara tersebut.

Parlemen Ukraina juga menyetujui undang-undang perpanjangan mobilisasi umum di negara tersebut hingga 23 Agustus mendatang.

Ukraina memberlakukan darurat militer pada 24 Februari menyusul konflik dengan Rusia. Darurat militer telah dua kali diperpanjang, masing-masing selama 30 hari.

Mobilisasi umum warga diterapkan di Ukraina pada 24 Februari selama tiga bulan.

Penghentian pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina merupakan inisiatif dari pihak Ukraina, kata Vladimir Medinsky, seorang ajudan presiden Rusia, melalui saluran televisi Belarus ONT pada Minggu (22/5).
 
Sejumlah personel militer angkatan bersenjata Ukraina duduk di sebuah bus saat tiba di Olenivka setelah meninggalkan pabrik baja Azovstal pada 20 Mei 2022. (Xinhua/Victor


Sebulan yang lalu, negosiator Rusia mengirimkan sebuah draf untuk negosiasi lebih lanjut dengan sejumlah persyaratan yang telah disetujui sebelumnya, tutur Medinsky. Setelah itu, Ukraina menghentikan proses negosiasi, dan draf tersebut masih belum dikonfirmasi.

Mykhailo Podolyak, anggota delegasi Ukraina untuk pembicaraan damai dengan Rusia, mengatakan bahwa Kiev tidak akan menyetujui kesepakatan apa pun yang mencakup konsesi teritorial ke Rusia, lapor kantor berita milik pemerintah Ukraina, Ukrinform, pada Minggu yang sama.

"Perang tidak akan berhenti (setelah konsesi apa pun). Perang hanya akan dihentikan untuk sementara waktu," kata Podolyak dalam wawancara dengan Reuters.

Dia menekankan bahwa Ukraina tidak akan menyetujui gencatan senjata dengan Rusia tanpa penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022