Jakarta (ANTARA News) - Arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, akan dipengaruhi oleh laporan data angka inflasi Februari 2006 yang rencananya akan dipublikasikan pada siang hari ini. "Pergerakan indeks untuk jangka pendek akan sangat ditentukan oleh angka inflasi untuk bulan Februari 2006. Para ekonom memperkirakan laju inflasi berkisar antara 0,1 persen hingga 0,6 persen," kata Romanus Muda seorang analis pada sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta. Menurutnya, para pelaku pasar cenderung menunggu sehingga indeks akan bergerak bervariasi, namun secara teknikal indeks masih akan bergerak flat dengan kecenderungan melemah dengan rentang pergerakan antara 1.25-1.240. Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 4,759 poin menjadi 1.230,423 menyusul aksi ambil untung terhadap saham-saham unggulan dengan total volume transaksi 1,366 miliar lembar senilai Rp976,82 miliar. Jumlah saham naik tercatat hanya 36 saham, sementara jumlah saham Turun mencapai 65 saham dan 73 saham tidak mengalami perubahan harga. Saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah Delta Jakarta Tbk (DLTA) bertambah Rp3.000 (10,0%) menjadi Rp33.000, HM Sampoerna Tbk naik Rp150 (1,80%) menjadi Rp8.500, Astra Internasional Tbk naik Rp100 (1,03%) ke posisi Rp9.800, Indosat naik Rp100 (1,94%) menjadi Rp5.250 dan Bank Central Asia Tbk naik Rp50 (1,41%) ke posisi Rp3.600. Sedangkan saham yang mengalami penurunan harga terbesar adalah International Nickel Indonesia Tbk (INCO) turun Rp300 (-1,89%) ke posisi Rp15.600, Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp250 (-4,70%) menjadi Rp5.900, Semen Gresik Tbk (SMGR) turun Rp250 (-1,06%) menjadi Rp23.250, Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp200 (-1,79%) menjadi Rp11.000 dan Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) turun Rp200 (-2,86%) ke posisi Rp 6.800. (*)

Copyright © ANTARA 2006