Jakarta (ANTARA News)- PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) pada 2012 menargetkan perolehan laba sebelum pajak Rp225 miliar. Target itu naik tajam dibanding 2011 yang hanya Rp100 miliar, karena permintaan kredit masyarakat terus meningkat.

Direktur Utama PT Askrindo, Antonius C Napitupulu, kepada pers saat pemaparan "Askrindo optimis menyongsong masa depan" di Jakarta, Rabu mengatakan, peningkatan laba bersih itu akan ditopang dari pendapatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp140 miliar dan usaha komersial Rp85 miliar.

"Kami optimis akan dapat memperoleh laba bersih pada 2012 sebesar Rp225 miliar," ujarnya.

Dia mengatakan, perusahaan pada usaha komersial non KUR akan meningkatkan kualitas analisis penutupan perdagangan, penerapan manajemen risiko, penanganan klaim secara prudential dan optimalisasi pemulihan eks pendapatan underwriting dan penarikan dana investasi bermasalah.

Sedangkan usaha KUR akan mengklaim rasio KUR tetap terkendali seperti 2011 melalui pemberian feed-back profil bisnis kepada bank penyalur KUR, optimalissi hasil investasi dari penyertaan modal negara (PMN) yang telah diterima hingga akhir 2011 dan optimalisasi pemulihan atau perbaikan secara optimal.

Menurut dia, jumlah investasi produktif yang dimiliki perusahaan pada akhir 2012 diproyeksikan mencapai Rp2,96 triliun dan tambahan dana yang semula Rp800 miliar naik menjadi Rp1 triliun sehingga total investasi produktif sebesar Rp4,17 triliun.

Dari total investasi itu diproyeksikan hasil investasi 2012 bisa meningkat 44 persen menjadi Rp173 miliar, katanya.

Ditanya apa alasan pertumbuhan laba bersih yang naik dua kali lipat itu, ia mengatakan, perusahaan fokus pengembangan pasar dan tetap mempertimbangkan isu strategis yang sedang berkembang. Selain itu juga hasil evaluasi pelaksanaan usaha perusahaan di 2011.

Perusahaan juga akan meningkatkan hubungan bisnis dengan mitra usaha, melakukan penetrasi dan ekspansi pasr mengoptimalkan jejaring usaha, standarisasi kantor cabang dan penyempurnaan Standar Operasi Perusahaan.

Direktur Keuangan dan TI, PT Askrindo,  T Widya Kuntarto, mengatakan, total aset perusahaan pada 31 Oktober 2011 mencapai Rp2,6 triliun dan diproyeksikan akan mencapai Rp3,342 triliun. "Bahkan pada 2012 akan dapat mencapai Rp4,68 triliun," ujarnya.

Ekuitas perusahaan, menurut dia naik 17 persen atau Rp323 miliar menjadi Rp2,17 triliun. Perolehan bruto periode berjalan 30 September 2011 sebesar Rp379 miliar atau naik 45 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan makin produktif dan dapat dipercaya pelaku bisnis yang memerlukan jasa underwriter, kata Kuntarto. (CS)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011