Dosquebradas, Kolombia (ANTARA News) - Sedikitnya 11 orang tewas dan lebih dari 80 cedera Jumat ketika ledakan menghancurkan sebuah pipa saluran minyak di Kolombia barat yang menimbulkan kebakaran mematikan, kata beberapa petugas penanganan darurat.

Menurut mereka, pencurian minyak mungkin menyebabkan kebocoran yang mengakibatkan ledakan besar di pipa saluran di daerah perbukitan pinggiran Dosquebradas, kota berpenduduk 175.000 orang sebelah barat Bogota, ibu kota Kolombia.

"Kami telah menemukan 11 mayat dan 81 korban cedera," kata Carlos Mario Garcia, wakil Kantor Penanganan Risiko Nasional di daerah itu, kepada AFP setelah ledakan tersebut, yang terjadi sekitar pukul 04.45 waktu setempat (pukul 16.45 WIB).

"Penduduk tampaknya mencuri minyak," kata Wali Kota Luz Ensueno Betancur, kepada Radio Caracol mengenai kemungkinan penyebab musibah tersebut.

Pencuri mungkin menimbulkan kebocoran yang menyebabkan kebakaran dan kemudian ledakan, kata Betancur.

Garcia mengatakan, kecelakaan itu mungkin disebabkan oleh kebocoran bahan bakar minyak namun ia tidak menyebutkan apa penyebab kebocoran itu.

Puluhan rumah, banyak diantaranya bangunan terbuat dari seng bergelombang, terkena ledakan itu, dan sedikitnya 10 rumah hancur, kata kantor penanganan risiko.

"Banyak pasien terbakar parah di wajah dan tubuh mereka, dan banyak orang mengalami patah tulang" akibat ledakan itu, kata Rafael Lucas, direktur rumah sakit di San Jorge Pereira, sebuah kota dekat Dosquebradas yang menampung sekitar 28 korban ledakan dan kebakaran itu.

Presiden Juan Manuel Santos menyatakan berduka atas musibah itu dan mengatakan bahwa Menteri Pertambangan dan Energi Mauricio Cardenas menangani masalah itu.

Ledakan itu masih diselidiki dan para ahli dari perusahaan minyak negara Ecopetrol akan menyampaikan laporan mereka.

Kebakaran itu telah dikendalikan sekitar 95 persen, kata beberapa pejabat, namun minyak mencemari sungai berdekatan dan pihak berwenang meminta penduduk tidak menggunakan air dari sumber itu sampai aliran sungai tersebut dinyatakan aman. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011