Banjarbaru (ANTARA News) - Perampokan di Kantor Balai Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kehutanan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menewaskan seorang penjaga malam kantor itu, Selasa dinihari.

Korban tewas bernama Muhammad Ra`i (45) warga Guntung Paikat Kecamatan Banjarbaru Selatan dengan kondisi tangan terikat dan mulut tertutup lakban serta luka di bagian dagu dan kepala.

Tubuh korban yang sudah tidak bernyawa ditemukan pertama kali oleh rekannya sesama penjaga malam Bahruni pada pukul 07.00 Wita dan ia langsung melaporkan kejadian ke Polsek Banjarbaru Barat.

Kapolres Banjarbaru AKBP Budi Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Sukardi Selasa siang mengatakan, pihaknya masih mengejar pelaku perampokan.

"Pelakunya masih dalam pengejaran namun kami sudah mengetahui ciri-cirinya dari rekaman CCTV yang ada di kantor itu sehingga diharapkan mereka bisa ditangkap secepatnya," ujar Kapolres.

Ditambahkan Sukardi, kawanan perampok yang jumlahnya empat orang dan aksi mereka terekam kamera CCTV itu sempat membongkar paksa satu buah brangkas tetapi isinya kosong.

Para pelaku hanya berhasil membawa satu buah laptop dan teropong yang digunakan pegawai setempat untuk melakukan penelitian di kantor yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Km 27 Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru itu.

Dikatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Kalsel untuk mengejar kawanan pelaku perampokan yang membuat nyawa penjaga malam di kantor itu melayang dengan kondisi mengenaskan.

Disebutkan, dari hasil olah TKP, aksi perampokan diduga berawal dari lantai dua bangunan kantor dimana kawanan pelaku memanjat dinding kemudian menuju ke ruangan dan turun ke lantai bawah.

"Di lantai bawah mereka menemukan Ra?i yang tengah tertidur dan diduga saat itu lah mereka mengikat dan menyumpal mulut korban kemudian menganiayanya hingga tewas," ujar kasat reskrim.

Ditambahkan, letak bangunan kantor yang berjarak sekitar 200 meter dari Jalan Ahmad Yani dan terpisah jauh dengan bangunan lainnya memudahkan kawanan pelaku menjalankan aksinya tanpa diketahui orang lain.

(ANTARA)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011