... keberpihakannya kepada kebenaran dan keadilan jauh melampaui para jurnalis pada umumnya
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai bangsa Indonesia sangat kehilangan sosok Buya Ahmad Syafii Maarif yang senantiasa mengajarkan sikap dan perilaku "Bersaudara dalam Perbedaan dan Berbeda dalam Persaudaraan".

"Ajaran tersebut menjadi pedoman yang menguatkan soliditas kebangsaan di tengah kemajemukan bangsa yang terdiri atas beranekaragam suku, agama, ras, dan antargolongan," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan sosok Buya Syafii Maarif yang pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah lebih dikenal masyarakat sebagai cendekiawan dan tokoh agama.

Namun, menurut dia, banyak yang tidak menyadari bahwa sejak usia muda almarhum pernah menjadi seorang jurnalis, bahkan menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Sinar dan Redaktur di Suara Muhammadiyah.

"Sebagai orang yang pernah menggeluti dunia jurnalistik, saya punya kekaguman tersendiri terhadap Buya Syafii Maarif. Analisis dan tulisan Buya sangat tajam dan mendalam, keberpihakannya kepada kebenaran dan keadilan jauh melampaui para jurnalis pada umumnya,” ujarnya.

Baca juga: Megawati kenang sosok Buya Syafii cendekiawan yang rendah hati

Lebih dari itu menurut dia, Buya Syafii adalah sosok negarawan yang istikamah membela kebinekaan dan kemajemukan demi keutuhan NKRI.

Dia menilai pandangan Buya Syafii tentang pluralisme dan toleransi perlu ditularkan kepada segenap elemen bangsa di tengah politik identitas yang rentan dengan gesekan di masyarakat serta berkembangnya radikalisme.

“Sehingga mereka tidak galau menghadapi keterbukaan di era digital yang kadang memberi efek negatif terhadap adab dan akhlak mulia,” katanya.

Bamsoet mengatakan, sosok Buya Syafii memang telah pergi, namun ajaran dan pemikirannya akan senantiasa hidup menemani bangsa Indonesia.

Karena itu menurut dia, selain mendoakan, masyarakat juga patut meneladani berbagai sikap hidup beliau, terutama dalam mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (27/5) pukul 10.15 WIB.

Baca juga: Syafii Maarif minta dimakamkan di Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah

Baca juga: Ketua PGI usul Buya Syafii jadi pahlawan nasional

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022