"Festival rendang sebanyak 5,200 kelompok dari 104 kelurahan di Sumbar juga diikuti dari negara Jerman,"kata Walikota Padang, Fauzi Bahar, di Padang, Sabtu. Jadilah bule-bule itu ikut memotongi daging, mengulek bumbu-bumbu, dan memasak rendang bersama kolega-kolega lainnya!
"Urang awak" dari Jerman itu bernama Douglas. Dia datang bersama sang istri, Christine, dan mereka berdua sengaja ke Padang untuk mengikuti festival rendang. "Sebelum dapat informasi dari salah seorang kenalan yang ada di Padang, maka berniat untuk mengikuti,"katanya.
Dia menambahkan, tahu masakan rendang dari teman yang ada di Padang dan juga pernah untuk mencoba membuatnya. "Rendang Padang ini sangat unik serta memiliki ciri khas tersendiri,"katanya
Menurut Bahar, Festival Kuliner Randang Padang 2011 merupakan ajang untuk melestarikan nilai-nilai budaya tradisional Minangkabau. Selain itu juga mempertahankan khasanah aset kuliner Sumbar serta mensukseskan program cinta produk dan kuliner Indonesia.
"Festival ini juga merupakan satu langkah mempromosikan kuliner khas Sumatera Barat kepada dunia," kata Bahar.
Dia menambahkan, festival rendang yang digelar pada 2011 dapat memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia yang diserahkan langsung Presiden Indonesia Book of Record, Paul Winarto.
"Festival rendang dapat memecahkan rekor MURI dimana memproduksi rendang sebanyak 5.200 kilogram,"katanya. Berapa banyak sapi yang diperlukan? Boleh dihitung kalau satu sapi berat reratanya sekitar 250 kilogram.
Dia mengatakan, pihak panitia dalam festival rendang tahun 2011, menyediakan total hadiah sebesar Rp150 juta pada pemenang.
"Selain hadiah uang tunai, pantia juga memberikan hadiah berupa satu unit mobil, sepeda motor, serta tiket Padang-Jakarta pulang pergi,dan berbagai hadiah lain pada pemenang festival rendang," katanya. Dia menambahkan, Pemerintah Kota Padang, pada 2012 berencana akan menggelar lagi festival rendang.
"Kami akan mengundang dari negara-negara asing, sambil mempromosikan serta mempertahankan kuliner khas Sumbar," katanya. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
