Sektor-sektor saham yang juga berpotensi menjadi "primadona" pada tahun ini, di antaranya properti dan juga infrastruktur.
Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2012 diperkirakan ditopang dari kekuatan konsumsi domestik dan juga tingkat suku bunga yang relatif rendah yakni saham sektor konsumer dan perbankan.

"Optimisnya, potensi pertumbuhan IHSG itu akan ditopang dari kekuatan konsumsi domestik dan juga tingkat suku bunga yang relatif rendah," kata analis saham Muhammad Alfatih, di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, sektor-sektor saham yang juga berpotensi menjadi "primadona" pada tahun ini, di antaranya properti dan juga infrastruktur.

Sementara, kata dia, saham-saham pertambangan yang sebelumnya diminati oleh pelaku pasar diperkirakan kurang diminati pada tahun ini, seiring dengan adanya potensi penurunan permintaan (demand) dari negara-negara Eropa yang tengah sibuk mengetatkan anggaran.

"Sektor tambang potensinya memang akan sedikit berkurang. Potensi penurunan `demand` dari Eropa karena tengah mengetatkan anggarannya. Memang saham pertambangan masih akan tetap tumbuh, namun cenderung melandai," ujar dia.

Dengan asumsi itu, menurut dia, harga berbagai komoditas dunia diyakini akan cenderung stagnan dan bahkan turun signifikan.

"Walaupun begitu, kami masih mengapresiasi saham PT Adaro Energy Tbk., (ADRO) yang kami anggap masih memiliki potensi bagus. ADRO masuk dalam jajaran saham rekomendasi kami di tahun depan, bersama dengan PT Bank Mandiri Tbk., (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk., (BBNI), PT Jasa Marga Tbk., (JSMR), PT Semen Gresik Tbk., (SMGR), PT Indofood Tbk., (INDF), PT AKR Corporindo Tbk., (AKRA) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk., (BMRS)," ucap dia.

Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, menambahkan, saham perbankan diproyeksikan masih cerah untuk 2012.

Kondisi itu, kata dia, didorong oleh tingginya minat penyaluran kredit, terjaganya inflasi dan suku bunga, serta masih tingginya penempatan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito.

"Outlook dari saham-saham perbankan tahun ini masih cerah," ucap dia.

Ia mengatakan, baiknya sektor perbankan tahun ini masih didominasi oleh saham bank berkapitalisasi besar seperti PT Bank Central Asia Tbk., (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk., (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk., (BBNI) dan PT Bank Danamon Tbk., (BDMN).

Namun, kata dia, asumsi ekonomi domestik yang masih cerah maka saham sektor lainnya seperti otomotif, ritel, konsumer, infrastruktur dan konstruksi juga masih menarik.

"Namun kinerja itu secara riil di lapangan, kalau kinerja saham akan balik lagi ke sentimen apa yang sedang `panas`. Kalau banyak sentimen negatif meski secara struktur fundamental perusahan bagus maka sahamnya akan turun juga," ucap dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito, mengemukakan, pada 2012 dari seluruh sektor saham perusahaan di pasar modal, pertumbuhan paling besar diproyeksikan diperoleh sektor konsumer, hal itu didukung dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi didorong oleh sektor konsumer.

Namun secara keseluruhan, kata Ito, sektor lainnya juga masih menarik dan akan tetap tumbuh. Namun, kondisi krisis eropa yang masih berlanjut diperkirakan dapat mempengaruhi pertumbuhan.

(KR-ZMF/A027)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012