Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan tidak akan ada penundaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Aceh yang telah ditetapkan pada 16 Februari 2012.

"Pilkada tetap dilaksanakan sesuai jadwal yaitu 16 Februari," kata Gamawan, di Jakarta, Rabu, setelah menghadiri rapat di kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang dihadiri semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pilkada di Aceh.

Menurut Gamawan, kesimpulan dalam rapat yang berlangsung di kantor Menko Polhukam, pilkada serentak di Aceh tetap berlangsung sesuai jadwal.

Mendagri berharap pilkada di Aceh dapat berlangsung dalam suasana yang aman dan lancar. Gamawan mengajak semua pihak, tidak terkecuali partai politik untuk mewujudkannya.

"Semua pihak, tolong bantu ciptakan suasana yang aman dan tenteram," katanya.

Terkait dengan persoalan anggaran, Mendagri mengatakan telah membuat aturan sebagai pedoman bagi daerah untuk mengatasi kendala anggaran.

"Sudah ada petunjuk, sehingga jangan ada halangan soal anggaran," katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan penyelenggaraan pilkada di Aceh merupakan kewenangan dari Komite Independen Pemilihan (KIP) Aceh.

Soal adanya usulan untuk membuka kesempatan bagi Partai Aceh mengikuti pilkada, Gamawan mengatakan itu merupakan kewenangan penyelenggara pemilu.


Soal Penembakan

Sementara itu, sebelumnya Gamawan mengatakan, sesuai informasi dari pihak Polri, rentetan peristiwa penembakan di Aceh tidak terkait dengan suasana politik menjelang pilkada.

Gamawan menjelaskan, beberapa kasus penembakan itu adalah kasus kriminal murni.

Secara terpisah, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo membenarkan bahwa kasus di Aceh adalah kasus kriminal murni.

"Sampai sekarang tidak ada kaitan dengan yang lain-lain," katanya, sebelum mengikuti sidang kabinet paripurna di kantor kepresidenan, Selasa (3/1).

Dia menegaskan, Polri terus melakukan upaya pengamanan dan pengejaran pelaku. Khusus untuk peristiwa penembakan pada 4 Desember 2011, Polri telah menangkap dua orang yang diduga terlibat.

Dua orang yang diduga terkait dugaan pembunuhan bersenjata api yang menewaskan tiga warga itu ditangkap pada Kamis (29/12) di kawasan Pusong, Kota Lhokseumawe.

Warga sipil korban penembakan itu adalah para pekerja di perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan karet di Aceh Utara. Korban tewas yakni Hery, Karno dan Sugeng, penduduk asal Bukit Lawang, Binjai, Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan untuk kasus penembakan pada pergantian tahun, Polri masih melakukan penyelidikan.

(T.H017/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012