New York City (ANTARA) - Infeksi COVID-19 membunuh warga lanjut usia (lansia) pada tingkat yang jauh lebih tinggi selama gelombang Omicron musim dingin lalu dibandingkan tahun sebelumnya di Amerika Serikat (AS), meskipun tingkat vaksinasi terhitung tinggi di kalangan mereka, menurut laporan The Seattle Times pada Selasa (31/5).

"Jumlah warga AS berusia 65 tahun atau lebih yang meninggal selama empat bulan gelombang Omicron hampir sama banyaknya dengan yang tercatat selama enam bulan saat gelombang Delta, kendati varian Delta, bagi semua orang (yang terinfeksi), cenderung menyebabkan penyakit yang lebih parah," kata laporan itu.

Sementara itu, tingkat kematian COVID-19 per kapita secara keseluruhan turun, dengan kelompok lansia masih mencakup sebagian besar dari kasus kematian, menurut laporan itu.

"Ini bukan hanya pandemi bagi orang-orang yang tidak divaksinasi," kata Andrew Stokes, seorang assistant profesor kesehatan global di Universitas Boston yang mempelajari pola usia kematian akibat COVID-19.

"Masih ada risiko yang sangat tinggi di kalangan orang-orang dewasa yang lebih tua, bahkan mereka yang telah mendapatkan rangkaian (suntikan) vaksin primer".

Kematian pasien COVID-19, meskipun selalu terkonsentrasi pada kalangan lansia, pada tahun 2022 semakin banyak terjadi di kalangan yang lebih tua daripada yang tercatat sejak vaksin tersedia secara luas, tambah laporan itu. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022