Baghdad (ANTARA News) - Irak tidak akan memperbarui izin operasi perusahaan jasa keamanan Amerika Serikat, Blackwater Worldwide, karena anggota pengawal bayarannya terlibat dalam sebuah insiden tahun 2007 di Baghdad yang menewaskan beberapa orang sipil.

"Kontraknya diakhiri dan tidak akan diperbarui atas perintah Menteri Dalam Negeri," kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Irak Mayor Jenderal Abdel Karim Khalaf kepada AFP, Kamis.

Blackwater, kontraktor proyek-proyek keamanan Departemen Luar Negeri AS di Irak, menjadi terusir setelah insiden kematian sejumlah penduduk sipil Irak di sebuah sudut kota Baghdad yang sibuk pada 16 September 2007 dan kemudian memicu kemarahan rakyat Irak, kata Khalaf.

"Penghentian kontrak ini karena insiden penembakkan tahun 2007," lanjutnya.

Satu penyelidikan yang dilakukan Irak menunjukkan 17 warga sipil meninggal dan 20 lainnya terluka dalam insiden dimana para pengawal bayaran Blackwater memuntahkan tembakan selama mengawal satu konvoi diplomatik Amerika tengah membelah Kota Baghdad.

Perusahaan ini lalu berkilah mereka menembak dalam rangka bela diri.

Lima mantan pengawal bayaran Blackwater akan diajukan ke pengadilan di Washington menyusul insiden itu.

Mereka menyatakan tidak bersalah atas pembunuhan 14 warga sipil Irak dan melukai 18 orang lainnya akibat tembakan dan serangan granat.

Pengadilan terhadap mereka diperkirakan dimulai pada 29 Januari 2010.

Selama ini Blackwater berulangkali dituduh memiliki mentalitas koboy dan memakai pendekatan "tembak dulu, bertanya kemudian" ketika menjalankan tugas-tugas pengawalan di Irak.

Setelah insiden itu, pemerintah Irak menekan Departemen Luar Negeri AS untuk menarik Blackwater dari negara itu, tapi ironisnya kontrak keamanan dengan perusahaan itu malah diperbarui pada 2008.

Tim-tim keamanan asing di Irak sudah sejak lama beropersi di wilayah abu-abu namun para pejabat Irak menolak memberikan kekebalan hukum terhadap para pekerja keamanan asing dalam sebuah traktat militer baru yang ditandatangani November 2008 yang juga mengatur kehadiran tentara AS di Irak sampai 2011. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009