Surabaya (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menawarkan kerja sama kepada Amerika Serikat dalam bidang industri bidang perminyakan dan gas di provinsi ini yang potensinya masih bisa dioptimalkan.

"Prospek pengembangan usaha migas di Jatim sangat cerah menyusul banyaknya daerah yang memiliki kandungan minyak dan gas," kata Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Deddy Suhajadi, ditemui setelah menerima kunjungan Konjen Amerika Serikat di Surabaya, Kristen F.Bauer, ke Grha Kadin Jatim, Senin.

Menurut dia, potensi migas tersebut dapat terlihat dari pemetaan Pemerintah Provinsi Jatim yang menjadikan daerah di sepanjang Pantai Utara (Pantura) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Migas.

"Contohnya Lamongan, Tuban, Bojonegoro, hingga pulau Madura," ujarnya.

Dari sejumlah daerah itu, kata dia, dapat memproduksi minyak dan gas dalam besaran tertentu sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Bahkan, bisa membantu ketersediaan minyak secara nasional yang kini konsumsinya di Tanah Air mencapai 915.000 barel per hari sedangkan target produksi tahun ini sekitar 950.000 barel per hari," katanya.

Selain itu, sektor usaha lain yang bisa dioptimalkan antara Jatim dengan AS yakni di sektor transportasi barang, baik melalui laut maupun udara.

"Jika jalinan kerja sama ini terjadi, maka dapat menekan tingginya biaya transportasi khususnya pengangkutan," katanya.

Menyikapi kondisi tersebut, Konjen AS Kristen F Bauer membenarkan, pada tanggal 20 Januari mendatang sejumlah delegasi dagang AS siap berkunjung ke Jatim.

"Mereka merupakan perwakilan beberapa perusahaan dan kalangan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi terkenal di AS. Mereka datang di Surabaya juga untuk bertemu dengan Gubernur Jatim Soekarwo," katanya.

Ia melanjutkan, delegasi dagang tersebut yaitu "The St Louis World Trade Center Trade Mission to Indonesia" dipimpin mantan Senator, Kit Bond. Mereka berasal dari perusahaan manufaktur, pertanian, dan energi.

"Kunjungan mereka untuk mengetahui dan mendengar secara langsung kemajuan maupun perkembangan perekonomian dan investasi Jatim," katanya.

(T.KR-DYT/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012