Bogor (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku deg-degan menjalani Sidang Terbuka Program Doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) yang digelar di kampus Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6).
 
"Deg-degan itu masalah hidup. Hahaha," kata Hasto di sela-sela gladi resik sidang terbuka di Kampus Unhan, Sentul, Bogor, Minggu.
 
Apalagi, Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri yang akan menjadi salah satu penguji dalam sidang itu sudah memberi 'tekanan' pada Hasto.
 
"Deg-degan iya dong, ditambahkan sama Bu Mega, 'pokoknya saya akan kasih pertanyaan yang sangat sulit', jadi deg-degan," katanya.
 
Megawati akan menjadi salah satu dari 13 penguji dalam sidang terbuka promosi doktoral Hasto tersebut.

Baca juga: Hasto: Pancasila harus menjadi "way of life" rakyat Indonesia
Baca juga: Menteri Perhubungan menerima gelar doktor kehormatan dari UGM
Baca juga: Unair beri anugerah doktor kehormatan kepada Ignasius Jonan

 
Sementara Presiden Joko Widodo sendiri sebenarnya diundang untuk hadir di acara sidang tersebut. Namun Jokowi berhalangan karena di hari yang sama, harus mengikuti acara kenegaraan menerima PM dan Menlu Australia.
 
"Kami tahu kesibukan bapak presiden," kata Hasto.
 
Namun, Hasto mengaku dirinya sudah memohon izin kepada Jokowi untuk mengundang sejumlah menteri untuk hadir.
 
"Kami mohon izin kepada Bapak Presiden pada saat melakukan silaturahmi dengan Ibu Mega setelah lebaran, itu pada saat lebaran itu saya sampaikan ke Bapak Presiden bahwa acara tanggal 6 Juni ini dan saya mohon izin beliau untuk mengundang beberapa menteri dari kabinet," kata Hasto.
 
Sidang disertasi Hasto berjudul "Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara".
 
Sementara itu, Direktur Program Doktoral Unhan Mayjen TNI Joni Widjayanto mengatakan dirinya menilai studi geopolitik Soekarno yang dilakukan Hasto sangatlah luar biasa.
 
"Ini temuan dan suatu hal yang harus kita gugah kepada generasi muda itu mempunyai rasa bela negara, itu yang paling penting. Kita kan hidup di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita cinta Indonesia dan kita harus mempertahankan sampai titik darah penghabisan," ujar Joni.
 
Menurutnya, jika berhasil lulus dalam sidang terbuka besok, Hasto akan menjadi orang ke-19 yang meraih gelar doktor dari Unhan.
 
"Beliau, Insya Allah besok akan menjadi doktor ke-19," kata Jenderal bintang dua itu.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022