Kenaikan ini dipengaruhi oleh produksi ikan yang menurun hingga 75 persen akibat cuaca buruk yang melanda perairan laut Sukabumi sehingga nelayan enggan melaut dan sulitnya hasil tangkapan ikan laut.
Sukabumi (ANTARA News)-Produksi ikan laut di Sukabumi, Jawa Barat, yang menurun drastis akibat cuaca buruk dan minimnya nelayan yang melaut menyebabkan harga ikan laut naik hingga 50 persen dibandingkan dengan harga normal.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Seketariat Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sukabumi, hampir seluruh harga ikan laut seperti tongkol, layur, dan tuna meningkat drastis.

"Kenaikan ini dipengaruhi oleh produksi ikan yang menurun hingga 75 persen akibat cuaca buruk yang melanda perairan laut Sukabumi sehingga nelayan enggan melaut dan sulitnya hasil tangkapan ikan laut," kata Pelaksana Harian Ketua HNSI Sukabumi, Tendi Sudama kepada ANTARA, Kamis.

Adapun harga ikan laut saat ini, tongkol Rp12 ribu/kg yang awalnya hanya Rp8 ribu/kg, layur, Rp20 ribu/kg atau naik Rp6 ribu/kg dibandingkan harga normalnya, benih tuna naik Rp5 ribu menjadi Rp16 ribu/kg yang awalnya hanya Rp11 ribu/kg dan tuna besar naik hingga 20ribu/kg yang awalnya Rp30 ribu/kg saat ini menjadi Rp50 ribu/kg.

Menurutnya, harga tersebut merupakan harga ditingkat pengepul, sementara harga untuk ditingkat pengecer dipastikan lebih tinggi. Lebih lanjut, jika kondisi cuaca terus tidak membaik maka dipastikan harga ikan laut akan terus meningkat.

"Harga ikan laut bisa saja terus meningkat jika kondisi cuaca terus memburuk, karena nelayan saat ini enggan melaut khawatir terjadi sesuatu saat sedang mencari ikan," tambahnya.

Namun, untuk pasokan sendiri untuk penjualan ikan laut di tingkat lokal masih tersedia, karena penjualan ikan laut khususnya di Pasar Ikan Palabuhanratu dan tempat pelelangan ikan tidak hanya berasal dari nelayan lokal saja.

Ikan yang ada saat ini ada yang berasal dari Jakarta dan nelayan andon atau nelayan dari luar Sukabumi yang mencari serta menjual ikannya di Sukabumi.

"Pasokan ikan masih aman dengan terbantunya kiriman ikan dari Jakarta dan nelayan andon," kata Tendi.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012