Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengusulkan tambahan mengusulkan tambahan pagu indikatif anggaran Kementerian Perdagangan sebesar Rp459,66 miliar dari pagu indikatif awal Rp2,14 triliun kepada Komisi VI DPR RI.

"Apabila keuangan negara memungkinkan, dan memperhatikan kesimpulan rapat konsinyering Sekretaris Jenderal Kemendag dan Komisi VI DPR, Kemendag mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp459,66 miliar Kepada Kementerian Keuangan perihal permohonan tambahan anggaran," kata Mendag saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Mendag menyampaikan, tambahan anggaran tersebut dilakukan untuk pembangunan/revitalisasi pasar rakyat dan bantuan sarana perdagangan sebesar Rp200 miliar.

Kemudian, penyelenggaraan ITPC baru di Karachi, pemindahan kantor perwakilan perdagangan di luar negeri, serta kegiatan promosi di luar negeri pasca pndemi di beberapa lokasi sebesar Rp80 miliar.

Selain itu, penyelenggaraan akademi metrologi sebesar Rp97,77 miliar, peningkatan pengawasan internal dan akuntabilitas aparatur Kemendag sebesar Rp10 miliar, peningkatan pelayanan kalibrasi sebesar Rp11,95 miliar, peningkatan pelayanan pengujian mutu barang Rp10 miliar dan peningkatan tertib ukur sebanyak Rp10,03 miliar.

"Adapula pengembangan kebijakan dan pemberdayaan konsumen sebesar Rp6,99 miliar, standardisasi dan pengendalian mutu sebesar Rp2 miliar, serta sosialisasi edukasi literasi perdagangan berjangka komoditas sebesar Rp30,91 miliar," kata Mendag.

Lutfi memaparkan, perihal pagu indikatif belanja KL untuk Tahun Anggaran 2023, Kemendag mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp2.140.206.191.000.

Pagu indikatif tersebut turun sebesar Rp252,07 miliar atau sekitar 10,5 persen dari pagu tahun 2022.

Adapun secara rinci, pagu indikatif Kemendag pada 2023 yakni untuk program perdagangan dalam negeri ada penurunan 33,13 persen.

Kemudian, program perdagangan luar negeri mengalami penurunan 9,25 persen, program dukungan manajemen terdapat kenaikan 3,01 persen.

Lalu, program riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pagu indikatifnya dihapuskan sementara dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,6 miliar.

"Alokasi pagu anggaran 2023 pada program dukungan manajemen lebih besar dari pagu anggaran program teknis. Hal ini dikarenakan semua belanja pegawai, gaji, tunjangan, dan belanja operasional seluruh unit kerja di Kemendag dialokasikan pada program dukungan manajemen," kata Lutfi.

Sementara itu, alokasi anggaran untuk program teknis, dialokasikan hanya untuk membiayai program atau sesuai dengan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Renstra, dan Rencana Kerja Pemerintah 2023.

Pimpinan Komisi VI DPR RI Faisol Riza pada raker tersebut menyetujui tambahan anggaran yang diajukan Kemendag sebesar Rp459,66 miliar untuk dapat mendukung pencapaian target kinerja 2023.

"Komisi VI DPR RI menyetujui usulan tambahan anggaran 2023 sebesar Rp459.661.160.000 untuk mendukung capaian target kinerja yang disampaikan Mendag," tukas Faisol.

Baca juga: Kemendag dampingi pelaku UMKM berdagang secara online

Baca juga: Kemendag: pemerintah undang investor untuk hilirisasi raw material


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022