Gianyar (ANTARA News) - Pura Petirtaan Tiba Lesung di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, tertimbun banjir lumpur, Kamis.

"Lumpur akibat banjir menutup mata air dan pelinggih serta bangunan bale pesanekan yang ada di dalam pura," kata I Nyoman Manik, pengurus Pura Tiba Lesung.

Di bangunan utama pura itu genangan air tingginya mencapai kurang lebih 2,5 meter, sedangkan mata air
yang tertutup lumpur berkedalaman tiga meter.

Menurut dia, banjir lumpur itu merupakan yang terbesar dalam beberapa kali kejadian yang menimpa Pura Patirtaan tersebut. Biasanya, lumpur tersebut tidak sebanyak itu sehingga masyarakat sekitar dengan mudah membersihkannya.

Peristiwa itu dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar. Sekitar 20 petugas BPBD datang ke lokasi itu untuk membersihkan tempat suci bagi umat Hindu setempat.

"Kebetulan pura patirtaan itu berada di tegalan milik keluarga kami sehingga pura itu kami pelihara sampai saat ini," kata Nyoman Manik.

Pura itu biasa digunakan umat Hindu untuk persembahyangan dan berbagai kegiatan upacara keagamaan, seperti ritual menghilangkan penyakit hewan peliharaan, melukat, dan lain sebagainya.

Menurut kepercayaan warga sekitar, mata air di dalam Pura Tiba Lesung itu masih ada hubungannya dengan patirtaan sebelas yang menjadi saksi bisu kedatangan I Gusti Agung Maruti saat membangun Desa Keramas. Bahkan beberapa bulan yang lalu, sejumlah mahasiswa melakukan penelitian di Pura Petirtaan Tiba Lesung.

Sementara itu, hujan deras dalam dua hari terakhir mengakibatkan satu unit rumah milik I Wayan Suarsana, warga Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, rusak berat.

Kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai Rp20 juta. Kepala Desa Getakan, Dewa Ketut Widana, mengaku sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada BPBD setempat.

(T.KR-LHS/M038)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012