Donggala kita pasang lebih karena ada sesar Palu Koro
Kota Palu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu menyebutkan saat ini provinsi Sulawesi Tengah memiliki 31 sensor pendeteksi getaran gempa bumi yang dipastikan akan beroperasi seluruhnya pada akhir Tahun 2022.

"Sebanyak 28 alat sudah beroperasi sebelumnya dan tiga alat lagi dalam proses dibangun dipastikan akhir tahun 2022 ini alat sudah masuk," sebut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG stasiun Geofisika Palu Hendrik Leopatty ditemui di Palu, Rabu.

Sebanyak 31 alat pendeteksi getaran gempa bumi sudah dipasang di seluruh kabupaten kota di Sulawesi Tengah. Pemasangan alat ini disesuaikan berdasarkan analisa dan kebutuhan masing-masing daerah.

"Kalau Donggala kita pasang lebih karena ada sesar Palu Koro dan di Morowali juga kelebihan alat karena ada sesar Matano," terangnya.

Baca juga: 7 alat sensor pendeteksi gempa di Sulteng akan beroperasi tahun 2022

Baca juga: BMKG pasang 20 sensor gempa di Sulteng


Kata Hendrik, sebelumnya Sulawesi Tengah hanya memiliki 21 sensor pendeteksi getaran gempa bumi, tahun 2021 BMKG kembali memasang tujuh alat dan tahun 2022 ditambah tiga alat lagi.

"Tahun 2021 kita mendapat tambahan tujuh alat dan tahun ini ada tiga lagi," tuturnya.

Puluhan alat tersebut berfungsi menganalisa getaran gempa bumi dengan hasil yang lebih cepat dan akurat.

"Dipasang di daerah rawan gempa bumi," tutup Hendrik.

Baca juga: BNPB: 29 sensor deteksi tsunami tidak berfungsi

Baca juga: 560 sensor berteknologi baru dipasang BMKG di sejumlah wilayah

 

Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022