Kami optimistis, Bali bisa bangkit lagi, dan terus tumbuh lagi ekonominya
Denpasar (ANTARA) - Bali sebagai tuan rumah ajang Keketuaan G20 Indonesia yang puncaknya akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022, menaruh asa pemulihan ekonomi bisa makin cepat.

Pandemi COVID-19 telah memberikan pukulan dahsyat bagi ekonomi Bali yang selama ini menggantungkan pada sektor pariwisata sehingga mengalami kontraksi yang terdalam dibandingkan 33 provinsi lainnya di Tanah Air. 

Secara keseluruhan, ekonomi Bali pada 2020 mengalami kontraksi sebesar 9,31 persen (yoy). 

Meskipun masih mengalami kontraksi, ekonomi Bali pada 2021 sudah mengalami perbaikan dengan kontraksi sebesar 2,47 persen (yoy).

Tren perbaikan ekonomi Pulau Dewata pun kembali berlanjut pada 2022. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, ekonomi Bali berhasil tumbuh 1,46 persen secara tahunan pada kuartal I 2022.

Capaian pada kuartal I 2022 itulah yang mendorong Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali optimistis bahwa Bali bisa bangkit lagi dan terus tumbuh lagi ekonominya.

Pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata ini pada 2022 diproyeksikan tumbuh di kisaran 5,4 persen sampai dengan 6,2 persen.

Ada sejumlah faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Bali, yakni pemulihan kegiatan masyarakat seiring gencarnya vaksinasi COVID-19. 

Bahkan capaian vaksinasi penguat (booster) di Bali mencapai 64 persen, tertinggi di Indonesia.

Faktor selanjutnya juga didukung pemulihan pariwisata domestik, kelanjutan proyek investasi dan infrastruktur di Provinsi Bali seperti pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja, pembangunan Pusat Kebudayaan Bali, penataan kawasan Pura Besakih, dan sebagainya.

Kemudian potensi dari penyelenggaraan sejumlah kegiatan internasional seperti Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR)/Forum Global Pengurangan Risiko Bencana, hingga rangkaian kegiatan ajang Keketuaan G20 Indonesia.

Hotel-hotel di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, sudah tentu yang paling merasakan kecipratan rezeki dari Keketuaan G20 Indonesia karena menjadi tempat penyelenggaraan konferensi dan tempat menginap para delegasi.

Kemudian juga sejumlah objek wisata di berbagai kabupaten/kota di Bali yang diusulkan menjadi tempat kunjungan delegasi KTT G20.

Pelaku pariwisata pun berpandangan rentetan agenda Keketuaan G20 Indonesia di Pulau Dewata akan memberikan daya pulih yang lebih baik.

Dibukanya Bali sejak Februari 2022 secara bertahap untuk wisman memberikan daya dorong bagi pemulihan Bali, sedangkan rentetan kegiatan G20 akan memberikan daya pulih yang lebih baik dan cepat untuk Bali.

Mulai Juni ini hingga Agustus mendatang, bakal ada kunjungan wisatawan mancanegara dari Australia dan kawasan Eropa dalam jumlah cukup besar.

 Pihak hotel saat ini memperkuat kepercayaan dan percaya diri, terutama pada properti yang dimiliki dengan membuktikan dapat melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

Bagi pengelola hotel, keamanan dan keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Guna menyambut ajang akbar Keketuaan G20 Indonesia, sejumlah akomodasi hotel juga menyiapkan jumlah kamar yang benar-benar siap. Sementara ini ada 75 persen total kamar yang siap.

Untuk 25 persen jumlah kamar hotel yang belum siap itu  karena sebelumnya ada kendala pemeliharaan selama pandemi COVID-19 dan saat ini sedang berbenah sehingga kesiapan kamar hotel bisa menjadi 100 persen.

Para perajin di Pulau Seribu Pura itu pun ingin merasakan berkah Keketuaan G20. Hal ini menunjukkan titik terang seiring dengan kunjungan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ke Pameran IKM Bali Bangkit di Taman Budaya Provinsi Bali, Kota Denpasar beberapa waktu lalu.

Pameran IKM Bali Bangkit itu menampilkan berbagai koleksi kain tenun endek dan tenun songket Bali, busana berbahan endek dan songket, serta baju kebaya.

Ada juga koleksi kain ikat batik dengan menggunakan pewarna alam, beragam bentuk perhiasan emas dan perak, koleksi kerajinan anyaman berbahan bambu, rotan, batok kelapa, lukisan wayang Kamasan, berbagai produk furnitur atau mebel yang artistik, serta sajian kuliner khas kabupaten/kota di Bali.

Menteri Teten Masduki mengunjungi Pameran IKM Bali Bangkit untuk mencari produk-produk yang akan digunakan sebagai suvenir dalam ajang Keketuaan G20 Indonesia.

Setelah mengamati sejumlah produk UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM segera menentukan produk unggulan mana yang akan digunakan sebagai seragam panitia dan yang bakal dipakai untuk suvenir

Alasan menggunakan seragam dan menyiapkan suvenir yang dibuat oleh penenun atau perajin di Bali untuk mengangkat ekonomi lokal Bali.

KTT G20 adalah momentum yang tepat untuk memberikan dukungan pemanfaatan produk UMKM lokal Bali, terlebih perekonomian Bali telah lama terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Pameran IKM Bali Bangkit ini pun menyita perhatian Presiden Joko Widodo yang sebelumnya juga turut berkunjung.

Kepala Negara mengapresiasi pameran tersebut karena dari ajang ini bisa melihat secara jelas betapa karya-karya dan desain dari IKM-IKM di Provinsi Bali memiliki kualitas yang sangat baik.

Presiden pun berharap produk-produk yang dihasilkan para pelaku IKM tersebut dapat dipilih dan dijadikan cenderamata saat perhelatan Keketuaan G20 Indonesia.

Antisipasi kesehatan

Gegap gempita menyambut Keketuaan G20 Indonesia bagi Bali tak hanya di sektor penyedia jasa akomodasi pariwisata dan para perajin, namun juga sektor kesehatan.

Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan lima rumah sakit rujukan untuk menangani kondisi kegawatdaruratan bagi para delegasi yang akan menghadiri ajang Keketuaan G20 Indonesia. 

Lima RS rujukan tersebut yakni RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, dan RS Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Udayana.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali memilih lima RS tersebut, selain karena sudah berpengalaman, juga dekat dengan lokasi pertemuan G20.

Selain itu, tenaga dan prasarananya semua sudah siap. Sampai saat ini tidak ada penambahan fasilitas karena yang sudah ada memang sudah cukup. 

Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga memantau secara rutin kesiapan RS rujukan tersebut dan melaporkannya ke Kementerian Kesehatan.

Selain kesiapan dari sisi rumah sakit rujukan, di setiap hotel yang menjadi lokasi pertemuan juga akan dilengkapi mini ICU (Intensive Care Unit) dan disiagakan dokter spesialis yang lengkap, dengan didukung peralatan yang canggih.

Dokter spesialis yang disiagakan di mini ICU di antaranya spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, dokter spesialis jantung, hingga dokter anestesi.

Di samping itu juga disiapkan ambulans lengkap untuk membantu delegasi yang dalam kasus-kasus tertentu membutuhkan pertolongan lebih lanjut ke RS rujukan.

Terkait dengan mekanisme perawatan delegasi G20 yang membutuhkan layanan kesehatan, untuk kasus-kasus yang ringan akan ditangani di lokasi pertemuan yang sudah dilengkapi mini ICU.

Ketika ada kasus sakit yang sedang akan dirujuk ke RS terdekat yakni BIMC Nusa Dua dan RS PTN Unud. Bila kasus penyakitnya tergolong sedang dan berat bisa dirujuk ke RS Siloam dan RS Bali Mandara.

Sementara itu, untuk kasus berat atau kritis maka harus dibawa ke RSUP Sanglah di Kota Denpasar yang memang menjadi rumah sakit pusat rujukan.

Di tengah kasus pandemi COVID-19 yang kini belum sepenuhnya berakhir, telah diberlakukan kebijakan wisatawan yang datang ke Bali sejak awal Maret 2022 tidak perlu lagi melakukan karantina dan kemudian tidak perlu lagi menunjukkan hasil negatif tes PCR.

Meskipun wisman tanpa perlu karantina lagi, terbukti dalam 3 bulan terakhir ini kasus COVID-19 di Provinsi Bali tetap melandai dengan rata-rata penambahan kasus harian tidak lebih dari 20 orang.

Kasus COVID-19 yang sudah terkendali sejak Maret 2022 diharapkan akan terus berlanjut sehingga berbagai ajang internasional yang dilaksanakan di Bali dapat berjalan lancar, untuk mendukung pemulihan dan kebangkitan ekonomi Bali dari dampak pandemi COVID-19.

Masyarakat Bali tentu tidak menginginkan delegasi dari berbagai negara yang datang dalam ajang Keketuaan G20 Indonesia sampai meninggalkan virus COVID-19, yang diakibatkan sejumlah kebijakan pelonggaran saat masuk ke Pulau Dewata.

Berkah ekonomi dari penyelenggaraan kegiatan internasional tersebut hendaknya dapat membuat masyarakat Bali benar-benar tersenyum.

Biarkan senyum itu tetap melekat, jangan sampai kasus COVID-19 kembali merebak. Mari tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.


Baca juga: Presiden jajal mobil listrik yang akan dipakai pemimpin negara G20

Baca juga: Menhub tinjau revitalisasi Terminal VVIP Bandara Bali dukung KTT G20

Baca juga: Kemenko Perekonomian perkuat sosialisasi Presidensi G20

 

Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022