Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan perikanan Indonesia dan merupakan komitmen pemerintah dalam program perbaikan perikanan (fishery improvement program/FIP)
Bogor, Jabar (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Marine Stewardship Council (MSC) menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) perikanan komprehensif tingkat 2 untuk memperkuat pengelolaan perikanan Indonesia.

"Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan perikanan Indonesia dan merupakan komitmen pemerintah dalam program perbaikan perikanan (fishery improvement program/FIP)," kata Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI) KKP, Ridwan Mulyana dalam taklimat media yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Pembukaan bimtek pada Selasa (7/6) 2022 itu juga dihadiri Direktur Regional Asia Pasifik MSC, Patrick Caleo.

Kerja sama KKP dengan MSC itu, kata dia, memberikan kesempatan langsung untuk meningkatkan kompetensi sebagai ahli perikanan berstandar global MSC.

Ia menyatakan pengembangan kapasitas dalam bentuk bimtek dengan pendekatan "blended learning" ini juga menjadi kontribusi Indonesia dalam mengembangkan menunjang perwujudan praktik perikanan berkelanjutan di Indonesia.

"Bimtek tingkat 2 MSC ini merupakan kegiatan kedua setelah peluncurannya pada Juli 2021," katanya.

Disampaikannya bahwa platform yang digunakan dirancang untuk memperkuat pemangku kepentingan perikanan.

Selain itu, juga untuk memberi pemahaman teknis yang diperlukan dalam perbaikan dan memenuhi persyaratan standar perikanan MSC yang merupakan standar keberlanjutan global bagi perikanan tangkap.
 
Direktur Regional Asia Pasifik MSC, Patrick Caleo (dua dari kiri baris depan) hadir pada bimbingan teknis (bimtek) perikanan komprehensif tingkat 2 untuk memperkuat pengelolaan perikanan Indonesia yang digelar KKP dan MSC di Bogor, Jabar, Selasa (7/6/2022). (FOTO ANTARA/HO-KKP-MSC)


Program ini merupakan kombinasi kursus mandiri dan diskusi melalui platform daring yang dipandu langsung oleh narasumber MSC.

Platform pelatihan mencakup materi tingkat menengah "Moving Towards MSC Certification" yang membahas secara rinci teknis Standar Perikanan MSC termasuk rangkaian kegiatan pembelajaran.

Bimtek tersebut diikuti 31 peserta yang berasal berasal dari KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan 5 Propinsi (Bali, NTB, Maluku, Jawa Timur dan Kalimantas Selatan), Universitas Syiah Kuala, Universitas Udayana, IPB University, Politeknik AUP KKP, LSM serta industri perwakilan Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI), Asosiasi Demersal Indonesia, PT Sahabat Laut Lestari, Aruna, PT Cassanatama Naturindo dan PT Sekar Laut Tbk.

Peserta akan menjalani bimtek guna mendalami materi teknis perikanan menuju serifikasi MSC yang akan diimplementasikan pada program perikanannya masing-masing.

Saat ini beberapa komoditas perikanan di Indonesia sedang dalam tahapan proses menuju standar keberlanjutan MSC. Antara lain perikanan rajungan, udang, cumi-cumi, kembung, teri, tongkol, kepiting, kakap, dan kerapu.

"Dengan standar keberlanjutan MSC ini, tidak hanya menunjang keberlanjutan perikanan saja, tetapi juga memperluas pasar ekspor hasil perikanan dengan memiliki branding, sehingga menambah nilai jual yang sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat perikanan tersebut," demikian Ridwan Mulyana.

Baca juga: MSC-KKP kolaborasi perbaikan perikanan berkelanjutan di lima wilayah

Baca juga: KKP-MSC kolaborasi petakan perikanan tangkap prioritas Indonesia

Baca juga: MSC-KKP-unsur pentahelix bahas program perbaikan perikanan

Baca juga: KKP gandeng MSC gelar bimtek standar global perikanan berkelanjutan


 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022