Jenewa (ANTARA) - Satu kesepakatan internasional tentang pelepasan hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19 dapat dicapai menjelang pertemuan perdagangan global minggu depan, kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan pada Rabu.

Dalam wawancara telepon, Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala juga mengatakan kesepakatan dapat dicapai tentang subsidi perikanan pada saat pertemuan, ketika 120 menteri perdagangan dari seluruh dunia berkumpul di markas badan tersebut di Jenewa.

"Jika kami mendapatkan satu atau dua kesepakatan, itu akan bagus," kata Okonjo-Iweala kepada Reuters dalam sebuah wawancara telepon. "Saya pikir kami sudah sangat dekat untuk kesepakatan itu."

Beberapa hari sebelum pertemuan dimulai, tidak satu pun dari kesepakatan di tiga bidang negosiasi utama pertanian, subsidi ikan, atau hak kekayaan intelektual untuk vaksin telah rampung untuk ditandatangani para menteri, kata sumber-sumber perdagangan.

Sebaliknya, Okonjo-Iweala menggambarkan suasana "sibuk" di Jenewa di mana para negosiator bekerja larut malam dan akhir pekan untuk mencoba menyelesaikan perbedaan yang menonjol.

Sejak dia ditunjuk lebih dari setahun yang lalu, Okonjo-Iweala, mantan menteri Nigeria dan ketua dewan aliansi vaksin GAVI, telah memprioritaskan kesepakatan yang telah lama diupayakan tentang pelepasan hak kekayaan intelektual untuk vaksin COVID-19.

"Ada beberapa area sulit yang kami hadapi, tapi ada pergerakan," katanya dalam pembicaraan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Saya pikir masih mungkin bagi kami untuk bisa menuntaskannya," katanya.

Beberapa ketidaksepakatan baru-baru ini berpusat pada ruang lingkup pelepasan hak intelektual dan keberatan China terhadap beberapa perkataan dalam perjanjian, kata sumber-sumber perdagangan.

Pertemuan dua tahunan WTO itu dua kali tertunda oleh COVID-19 dan berlangsung setelah jeda hampir 5 tahun di tengah ketegangan geopolitik yang tinggi sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Beberapa anggota negara-negara Barat telah menolak untuk bernegosiasi langsung dengan Rusia, tapi Okonjo-Iweala mengatakan dia yakin negosiasi dapat berlanjut melalui kombinasi pertemuan dengan jumlah peserta yang berbeda.

"Anda tidak dapat meminimalkan ketegangan dan krisis Rusia-Ukraina. Kami menemukan metodologi yang efektif dan kami akan menggunakan pendekatan yang sama untuk MC12," katanya, mengacu pada pertemuan minggu depan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Putin sebut Rusia perbarui strategi di WTO di tengah sanksi Barat
Baca juga: RI kedepankan persamaan pandangan anggota G20 dalam reformasi WTO
Baca juga: Presiden: Gugatan WTO tak surutkan niat hentikan ekspor bahan mentah

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022