Kami mendirikan empat posko untuk memberikan pertolongan kepada warga yang terkena banjir.
Lebak (ANTARA News) - Sejumlah daerah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur daerah ini selama dua hari terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Lebak siaga selama 24 jam.

"Kami mendirikan empat posko untuk memberikan pertolongan kepada warga yang terkena banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Muklis, di Rangkasbitung, Sabtu.

Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspada mengingat curah hujan terus meningkat.

Selain itu, juga wilayah Kabupaten Lebak setiap musim hujan merupakan daerah "langganan" banjir tahunan.

Sebab terdapat 17 sungai utama dan 195 anak sungai, sehingga bisa meluap ke pemukiman penduduk jika curah hujan deras.

Biasanya, kata dia, banjir tersebut melanda warga yang tinggal di bantaran sungai dengan jumlah mencapai ribuan kepala keluarga.

Oleh karena itu, pihaknya meminta warga yang tinggal di pemukiman rawan banjir diminta mewaspadai musim hujan itu, terutama hujan pada malam hari.

"Sebaiknya, warga mengungsi ke tempat yang lebih aman, apabila hujan deras hingga berjam-jam," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah desa di Kabupaten Lebak rawan banjir sebanyak 42 desa tersebar di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar,Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Selama ini, penanggulangan banjir di Kabupaten Lebak berjalan dengan baik dan belum ditemukan korban jiwa.

"Dalam menanganani banjir kami selalu berkoordinasi dengan Satgas untuk melakukan evakuasi," katanya.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) II Pemerintah Kabupaten Lebak Robet Chandra mengatakan, pihaknya memberlakukan siaga menghadapi banjir dengan menyiapkan peralatan evakuasi, termasuk persediaan pangan dan obat-obatan.

Peralatan evakuasi sudah disalurkan ke sejumlah titik posko banjir, di antaranya tenda, perahu karet, perahu mesin, pakaian pelampung, dan mobil ambulans.

Selain itu juga dibantu dari Polri, TNI, Tagana, tenaga medis, dan relawan sewaktu-waktu siap diterjunkan ke lokasi bencana alam.

Selama ini, kata dia, penanggulangan bencana banjir selalu kerja sama yang baik serta koordinasi dengan berbagai instansi untuk menghindari jatuh korban.

"Kami bertindak cepat jika terjadi banjir untuk menyelamatkan korban bencana alam itu," katanya.

(KR-MSR/I006)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012