Yangon (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Presiden Myanmar U Thein Sein memerintahkan pasukan pemerintah menghentikan serangan terhadap kelompok bersenjata etnis Uni Nasional Kayin (KNU) setelah penandatanganan perjanjian perdamaian antara pemerintah dan kelompok bersenjata di tingkat negara bagian.

Penandatangan perjanjian perdamaian itu dilakukan di ibu kota negara bagian Kayin tenggara Hpa-an, kata media resmi Sabtu. Penghentian serangan harus dilakukan sambil membangun pemahaman antara kedua belah pihak, kata perintah presiden seperti dikutip oleh New Light of Myanmar.

Pakta perdamaian awal lima butir itu ditandatangani oleh Menteri Negara Urusan Keamanan dan Perbatasan Kolonel Aung Lwin dan Brigadir Jenderal Saw Johnny.

Kesepakatan awal lain 11-butir juga ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Kereta Api U Aung Min dan Wakil Ketua Kelompok Pembuat Perdamaian KNU Jenderal Saw Mutu Say Pho untuk pembahasan-pembahasan lebih lanjut di tingkat pusat.

Perjanjian damai di tingkat negara termasuk gencatan senjata akan dilakukan oleh kedua pihak, pembukaan kantor penghubung di 14 wilayah dan memungkinkan perjalanan tanpa memegang senjata ke wilayah masing-masing.

Penandatanganan, yang menandai berakhirnya konflik etnis bersenjata enam dekade di Myanmar, juga ditandai prestasi besar oleh pemerintah dalam upayanya untuk menyelesaikan isu-isu kelompok pemberontak bersenjata sejak kemerdekaannya pada tahun 1948.

(H-AK/M016)

(T.SYS/C/H-AK/M016) 14-01-2012 14:28:26

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012