Jakarta (ANTARA) - Berbagai macam kebijakan transformasi bisnis yang telah dilakukan Kementerian BUMN memberikan perubahan positif bagi pertumbuhan bisnis BUMN, baik sebagai penopang ekonomi, maupun instrumen pelayanan masyarakat.

"Hal ini terlihat dari BUMN yang mengalami perubahan signifikan dan memberikan prospek bisnis lebih baik bagi perusahaan," kata pegiat bisnis dan pemerhati BUMN, Amir Faisal dalam rilis yang diterima, Kamis.

Dia mencontohkan PT Sarinah yang merenovasi gedungnya sehingga tampilannya jauh lebih menarik dan mempertegas bisnis utamanya (core business) sebagai simbol pengembangan UMKM Indonesia, yakni sebagai Jendela Indonesia (Window of Indonesia).

Transformasi bisnis lainnya, Menteri Erick Thohir telah dan sedang merencanakan konsolidasi BUMN. Hingga kini BUMN yang sudah terkonsolidasi ke dalam 41 entitas perusahaan BUMN.

Konsolidasi ini memberikan kontribusi besar pada terwujudnya penerimaan fiskal negara yang lebih baik dari sebelumnya. Selain aspek fiskal, konsolidasi juga memperbesar peluang BUMN menciptakan nilai tambah yang didukung oleh volume nilai perusahaan yang semakin besar.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) merupakan hasil konsolidasi PT Pelindo I, II, III, dan IV yang membuka peluang lebih besar untuk meningkatkan skala bisnis dan mampu bersaing dengan perusahaan internasional.

"Benar saja, market value Pelindo pun meningkat menjadi perusahaan terbesar ke-8 dalam bidang terminal peti kemas dan menghasilkan total through put peti kemas sebesar 17 juta Teus," ujar Amir.

Baca juga: Transformasi BUMN hasilkan kenaikan laba bersih hampir 1.000 persen

BUMN sangat berperan pada pelayanan publik. Kontribusi terpenting kepada masyarakat adalah standardisasi pelayanan yang terbaik serta terbukanya lapangan kerja baru dengan mengikuti perluasan bisnis.

Dampak ini langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya pada momen mudik Lebaran 2022 yang diakui berbagai pihak sebagai mudik terlancar berkat BUMN terkait berkoordinasi secara baik mengatasi kendala yang terjadi di lapangan.

Salah satu instrumen penting lainnya, BUMN juga berperan penting dalam menopang perekonomian dan pendapatan keuangan negara.

Amir mengibaratkan, pendapatan negara dari pajak sebagai kantung kanan, dan pendapatan dari BUMN sebagai kantung kiri. Pada tahun 2021, BUMN berhasil mencetak laba sebesar Rp126 triliun, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp13 triliun.

Kinerja keuangan BUMN yang baik ini, berdampak positif pada setoran BUMN kepada negara berupa pajak, deviden, dan pendapatan negara bukan pajak lainnya. Total, Rp371 triliun disetorkan BUMN kepada negara sepanjang tahun 2021.

"Transformasi bisnis ini menjadi bukti keberhasilan bahwa strategi manajemen perusahaan negara yang terkonsolidasi dan terkoordinasi dengan baik akan memberikan dampak yang baik kepada rakyat dan Negara," ujar Amir.

Baca juga: Kementerian BUMN dorong integrasi bisnis perbankan syariah negara

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022