Mataram (ANTARA News) - Beberapa sastrawan dan penyair nasional seperti WS Rendra yang dijuluki "Si Burung Merak" bersama Taufiq Ismail, Sapardi Djokodamono dan artis cantik Tamara Blezenky akan unjuk kebolehan di areal pertambangan milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), pertengahan April mendatang. Para sastrawan kondang tersebut dijadwalkan tampil membacakan beberapa cerpen dan puisi, terkait acara peluncuran buku kumpulan dan puisi karya beberapa penyair dan cerpenis Nusa Tenggara Barat (NTB), kata Riyanto Rabah, salah satu sastrawan NTB yang karya puisinya nanti ikut dibacakan, kepada ANTARA di Mataram, Senin. "Dalam buku yang diluncurkan nanti terdapat sepuluh puisi karya masing-masing penyair dan satu cerpen karya cerpenis asal NTB," kata Riyanto, penyair muda berbakat yang seharinya-harinya berprofesi sebagai wartawan harian terbitan Denpasar, Bali. Selain karya Riyanto, puisi karya penyair kondang asal Sumbawa, Dinullah Rayes juga akan dibacakan dalam aksi kolaborasi antara seniman nasional dan daerah itu, disamping karya Jony Aryadinata (Jakarta) dan N. Marewo (Bima). "Ini kali pertama aksi pentas kolaborasi antara seniman nasional dengan daerah, sekaligus sebagai bentuk kepedulian NNT terhadap eksistensi para satrawan, karena selama ini mereka perusahaan tambang tersebut selalu menjalin kerjasama dengan LSM," ungkapnya. Dia menilai, aktivitas seni budaya itu merupakan langkah positif dan diharapkan kegiatan semacam itu akan berkesinambungan, sehingga memberi motivasi terutama kepada sastrawan-sastrawan muda berbakat NTB terus berkarya dan mengembangkan kreativitas seninya. "Kesenian tidak saja harus ditulis oleh lembaga seni saja, melainkan semua sektor harus ikut terlibat dan sekaligus memberi wadah sehingga kesenian tidak stagnan (berhenti)," ujarnya. Mengenai keterlibatan NNT sebagai sponsor utama kegiatan tersebut, Riyanto mengatakan, jangan terlalu cepat curiga karena itu, semua sektor diharapkan ikut berperan serta termasuk yang dilakukan oleh NNT. "Seniman itu tidak mudah diperalat, karena mereka punya prinsip sendiri baik menyangkut sikap hidup maupun berkarya, dan sepanjang mereka diberi kebebasan oleh promotor tidak ada masalah," kata bapak dua orang anak itu. Menurut dia, adanya nilai-nilai kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup dalam aktivitas seni di NNT dinilai cukup relevan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006