Jakarta (ANTARA) - Lembaga pengawas pajak China pada Jumat (10/6) menyatakan bahwa pemangkasan pajak dan bea di negara itu mencapai total 244 miliar yuan (1 yuan = Rp2.181) atau setara 36,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.555) dalam empat bulan pertama 2022.

Di antara pemangkasan pajak dan bea itu, kebijakan pajak nilai tambah preferensial membantu para wajib pajak skala kecil menghemat 33,5 miliar yuan, kata Rong Hailou, pejabat dari Administrasi Perpajakan Negara China, dalam konferensi pers.

Hingga 9 Juni, para wajib pajak menikmati pemotongan pajak sebesar 1,5 triliun yuan lebih, lebih dari dua kali lipat jumlah pemotongan pajak yang ditangani pada 2021, ujar Rong.

Sementara itu, total pajak sebesar 428,9 miliar yuan telah ditangguhkan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor manufaktur, imbuh Rong.

Seraya menyebutkan bahwa kebijakan pembebasan pajak secara efektif membantu entitas pasar selama pandemi, administrasi itu mengatakan akan melanjutkan upaya untuk menjamin implementasi kebijakan yang solid.

Otoritas pajak China menyediakan berbagai jenis kebijakan pajak dan bea bagi perusahaan di seluruh wilayah negara tersebut guna membantu mengatasi kesulitan. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022