Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan, Zaki terjatuh dari blok B lantai dua, yang berisi kios-kios telepon seluler. Ia terjatuh saat berjalan-jalan ke pusat berbelanjaan tersebut bersama ayahnya, Darwin.
Bocah tersebut sempat tersangkut di awning (atap) lantai satu yang posisinya miring, dan kemudian jatuh lagi ke lantai dasar dengan posisi kepala di bawah.
Para penjaga kios maupun pengunjung di sekitar lokasi yang menyaksikan bocah itu jatuh, spontan berteriak. Darwin menjadi kaget dan berusaha mengejar, tapi anaknya sudah jatuh ke lantai dasar dan mengeluarkan darah dari bagian kepala.
"Saya melihat, anak balita tersebut berlari ke arah ke arah tepi yang jendelanya terbuka, ketika ayahnya sedang berada di salah satu konter," kata seorang penjaga kios telepon seluler, Wita.
Satpam Plaza Jambu Dua, Syahroni yang membantu mengevakuasi korban dan mengantarkan Darwin ke poliklinik terdekat mengatakan, pada saat ditolong Zaki masih bernafas.
Karena luka yang dialami Zaki di bagian kepala cukup serius, petugas di poliklinik tersebut tidak sanggup mengobati dan menyarankan agar segera dibawa ke rumah sakit.
Syahroni dan Darwin kemudian segera membawa korban ke rumah sakit (RS) Salak di Jalan Sudirman, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Warung Jambu. Namun, ketika tiba di RS Salak, Zaki menghembuskan nafas terakhir.
Di rumah orang tua korban, di Perumahan Bukit Cimanggu City Bllok S4 No 30, Tanah Sareal Kota Bogor, pada Kamis siang, tampak sepi.
Pengelola Plaza Jambu Dua, Christine mengatakan, musibah yang menimpa Zaki disebabkan kelalaian orang tuanya sendiri, yang tidak memperhatikan anaknya.
Dari pengalaman peristiwa naas tersebut, kata dia, pengelola Plaza Jambu Dua akan menutup bagian tepi di lantai satu dan dua yang terbuka.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
