Pekerja anak membuat anak-anak kehilangan pendidikan dasar dan akses untuk fasilitas kesehatan
Islamabad (ANTARA) - Presiden Pakistan Arif Alvi pada Minggu (12/6) mengatakan bahwa negaranya berkomitmen pada kewajiban internasionalnya terhadap pencegahan pekerja anak.

Presiden itu juga mendesak para pemangku kepentingan untuk buka suara menentang kejahatan sosial demi mencegah pekerja anak.

"Pekerja anak merupakan kutukan yang berkembang di dunia, khususnya di negara-negara berkembang. Pakistan adalah korban dari fenomena global yang berkembang ini," ujar Presiden dalam sebuah pesan pada Hari Dunia Menentang Pekerja Anak yang jatuh pada Minggu.
 
Lebih lanjut dia mengatakan konstitusi Pakistan menjamin tidak ada anak di bawah usia 14 tahun yang boleh dipekerjakan dalam bentuk pekerjaan apa pun


"Pekerja anak membuat anak-anak kehilangan pendidikan dasar dan akses untuk fasilitas kesehatan. Hal itu membuat mereka terpapar lingkungan yang berbahaya dan berisiko serta merenggut hak dasar mereka atas kehidupan dan kebebasan," ujar Alvi.

Menyoroti bahwa setiap anak memiliki hak untuk menerima pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, Presiden Pakistan itu mengatakan ada kebutuhan untuk memastikan bahwa anak-anak juga diberikan lingkungan yang aman dan nyaman di sekitar mereka.

"Kita dapat melakukannya dengan memperkuat kapasitas badan regulator guna mengatasi isu pekerja anak dan perbudakan utang (bonded labor)," katanya, seraya menambahkan bahwa kampanye kesadaran yang efektif dan tegas untuk mengingatkan masyarakat akan efek berbahaya dari pekerja anak merupakan salah satu tindakan penting untuk melawan ancaman isu pekerja anak. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022