Korban bencana yang luka-luka di Desa Dintor dievakuasi ke Ruteng
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Tenggara Timur mengevakuasi sejumlah korban yang mengalami luka-luka dalam bencana alam tanah longsor di Desa Dintor, Kecamatan Satarmese Barat untuk menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Ben Mboi di Ruteng.

"Beberapa korban bencana yang luka-luka di Desa Dintor hari ini dievakuasi ke Ruteng sehingga bisa menjalani perawatan medis," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai, Paulus Jeramun saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin.

Ia menyebutkan korban bencana alam yang mengalami luka-luka termasuk dua orang anak yang sempat tertimbun tanah longsor pada saat peristiwa bencana alam terjadi pada Minggu (12/6) dini hari.

Proses evakuasi terhadap para korban bencana alam itu dilakukan tim evakuasi dari BPBD serta petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.

Baca juga: 30 rambu di lokasi rawan longsor dipasang di Manggarai Barat-NTT

Baca juga: BPBD Manggarai salurkan bantuan bagi 20 keluarga terdampak longsor


Ia menjelaskan sesuai data sementara yang telah dilakukan BPBD terdapat 76 orang warga yang terdampak akibat bencana alam tanah longsor di Desa Dintor, Kecamatan Satarmese Barat.

Dalam peristiwa itu 17 rumah warga dan satu masjid rusak akibat hantaman tanah longsor yang terjadi saat wilayah itu dilanda hujan lebat.

"Dalam peristiwa itu ada dua orang anak sempat tertimbun tanah longsor namun keduanya berhasil selamat setelah ditarik keluar oleh ibu kedua korban saat peristiwa itu terjadi dan dibantu sejumlah warga ke tempat yang lebih aman," kata Paulus Jeramun.

Bencana alam longsor ini terjadi pada Minggu (12/6) dini hari pukul 02.30 Wita akibat hujan deras selama tiga hari. Bencana tanah longsor terjadi dan menghantam sejumlah warga yang terletak di tepi tebing.

Baca juga: Wabup Manggarai Barat imbau warga antisipasi longsor di Trans Flores
Baca juga: Belasan titik longsor di Manggarai Barat-NTT sudah dibersihkan

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022