London (ANTARA) - Seorang pendukung kampanye Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa), Arron Banks, yang mendanai kampanye Leave EU dalam masa referendum Uni Eropa Inggris pada tahun 2016 kalah dalam kasus pencemaran nama baik melawan seorang jurnalis terkait tuduhan keterhubungannya dengan uang Rusia.

Banks, yang memberikan dana jutaan terhadap kampanye Brexit, menuntut Carole Cadwalladr terkait cuitan di Twitter dan pidato yang disiarkan pada tahun 2019, dan mengatakan ia telah mencederai reputasinya.

Dalam pidatonya di “Ted Talk”, Cadwalladr, seorang wartawan lepasan atau freelance yang menyediakan materi untuk surat kabar the Guardian dan Observer mengatakan: “Saya bahkan tak akan mulai membahas kebohongan yang dikatakan oleh Arron Banks terkait hubungan rahasianya dengan pemerintah Rusia.”

Dia kemudian meminta maaf kepada Banks dan mengatakan dia menerima bahwa tidak benar adanya bahwa Banks telah mengatakan “kebohongan tentang hubungan rahasia yang dimilikinya dengan pemerintah Rusia” terkait penerimaan uang asing untuk kampanye elektoral yang menyalahi hukum.

Pengadilan tinggi di London memutuskan bahwa Cadwalladr bertindak untuk membela publik dalam publikasinya, atau bahwa Banks gagal untuk membuktikan adanya kerugian yang signifikan.

“Sesuai dengan ini, maka klaim tidak dikabulkan,” kata Hakim Karen Steyn dalam putusannya.

Cadwalladr mengatakan dalam cuitan di Twitter dirinya “sangat bersyukur dan lega” sementara Banks mengatakan dia akan mengajukan peninjauan kembali atas putusan itu.

“Hakim merasa kasihan terhadap Carole, itulah yang dapat saya simpulkan. Mencemarkan nama baik namun tidak ada bahaya serius. Saya rasa menuduh orang menerima uang Rusia untuk Brexit tidaklah cukup,” ujarnya.

Sebelumnya, Banks telah menghadapi pertanyaan di parlemen terkait hubungannya dengan Rusia namun selalu menolak bahwa dia memiliki urusan di sana. Dia juga pernah mengatakan pada Reuters bahwa dia tak pernah menerima uang maupun bantuan dari Rusia untuk Brexit, dan menyalahkan tuduhan tersebut kepada mereka yang tak ingin Inggris meninggalkan EU.

Pada tahun 2018, Badan Kejahatan Nasional menginvestigasi tuduhan bahwa dia bukanlah sumber yang sesungguhnya dari pinjaman sebesar 8 juta pound sterling yang disediakan untuk Leave.EU dan Better for the Country Limited (BFTC), yang disebut Banks mengendalikan dan mengoperasikan kampanye Leave.EU.

Komisi Pemilihan mencurigai bahwa tindakan kriminal telah dilakukan, namun NCA menyimpulkan tak ada bukti tindak kejahatan.


Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris akan permudah reformasi regulasi salinan dari EU
Baca juga: Nelayan Prancis ancam protes saat rundingan izin Brexit berlarut-larut
Baca juga: Inggris kejar kemitraan data dengan AS dan lainnya


Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022