Jenewa (ANTARA) - China bersedia bekerja sama dengan para anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) lainnya untuk mengatasi tantangan global mengenai pencemaran plastik, demikian disampaikan seorang utusan China dalam Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-12 (MC12) pada Senin (13/6).

"Tantangan global membutuhkan upaya dan kerja sama global, China akan bekerja sama erat dengan para anggota lainnya dalam kerangka WTO, untuk mendorong pekerjaan yang terkait dengan pencegahan dan pengendalian polusi plastik," ujar Duta Besar (Dubes) China untuk WTO Li Chenggang dalam sebuah konferensi pers mengenai Inisiatif MC12 bidang lingkungan.

China menaruh perhatian besar terhadap pencemaran plastik dan merupakan salah satu anggota WTO yang paling awal berupaya mengatasi isu global ini, imbuh Li.

Keberlanjutan (sustainability) merupakan salah satu tujuan pembangunan ekonomi dan sosial China, dan dalam beberapa tahun terakhir China telah meluncurkan serangkaian langkah untuk membatasi polusi plastik, urai Li.

China bersedia berbagi pengalaman dengan para anggota WTO lainnya dan bekerja sama untuk secara aktif menangani polusi plastik dari sisi perdagangan, lanjut Li.

China adalah inisiator sekaligus satu dari enam koordinator Informal Dialogue on Plastics Pollution and Environmentally Sustainable Plastics Trade (IDP) WTO, yang telah menarik partisipasi dari 72 anggota WTO.

Sejak dikeluarkannya Pernyataan Tingkat Menteri WTO terkait IDP pada akhir 2021, kemajuan yang "menggembirakan" telah dicapai dalam inisiatif IDP, kata Dubes.

WTO dapat memainkan peran yang unik dalam mengoordinasikan para anggotanya untuk mengambil tindakan kolektif guna menangani polusi plastik, papar Li.

Li menuturkan bahwa China akan tetap berkomitmen dalam pembangunan sebagai prioritas, pendekatan yang berpusat pada masyarakat, memberikan manfaat bagi semua orang, pembangunan yang didorong inovasi, keselarasan antara manusia dan alam, serta tindakan yang berorientasi pada hasil, dan akan terus bekerja sama dengan para anggota lainnya untuk mewujudkan konsensus itu menjadi tindakan yang nyata di bawah kerangka WTO.

MC12 dibuka pada Minggu (12/6) di kantor pusat WTO di Jenewa, Swiss. Dalam acara yang digelar selama empat hari itu, para anggota organisasi perdagangan tersebut akan membahas isu-isu seperti pengabaian TRIPS (Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights/Aspek Perdagangan yang Terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual) untuk vaksin COVID-19, respons pandemi, subsidi perikanan, pertanian, ketahanan pangan, serta reformasi WTO dan prioritas kerja organisasi itu di masa mendatang.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022