... sebanyak delapan orang tewas --baik di tempat kejadian maupun di rumah sakit-- dan lima orang lain dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka...
Jakarta (ANTARA News) - Pengendara Xenia "maut" bernomor registrasi B 2479 XI, Apriyani Susanti (29), diduga tidak berkonsentrasi dalam menyetir. Kelalaian dia dalam mengendarai mobilnya berujung maut bagi delapan warga di Jalan M Ridwan Rais, Jakarta Pusat, pada Minggu, ditambah melukai secara serius lima orang pejalan kaki.

"Berdasarkan hasil sementara mereka menabrak karena kurang konsentrasi, sementara itu dari hasil tes urin negatif narkoba dan alkohol," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Dwi Nurmantyas, dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu.

Nurmantyas memaparkan kronologis kejadian kecelakaan yang terjadi pada pukul 11.12 WIB Minggu, di Jalan M Ridwan Rais, Jakarta Pusat, arah Tugu Pejuang (terkenal dengan nama Tugu Tani), di depan Gedung Kementerian Perdagangan.

Kendaraan yang dikemudikan Susanti berjalan dari arah utara ke selatan  dan ketika melaju di depan Kementerian Perdagangan menabrak pejalan kaki yang berada di trotoar.

"Kecepatan kendaraan 70 kilometer perjam. Saat ini semuanya (pengemudi dan penumpang kendaraan) lagi diperiksa di Pancoran," kata Nurmantyas. Selain Susanti, terdapat tiga orang lagi di dalam Daihatsu Xenia hitam itu, yaitu Adistria Putri Grani (26), Deny Mulyana (30) dan Arisendi (34).

Jika keempat orang itu (termasuk Susanti sang pengendara), selamat tanpa lecet apapun, maka sebanyak delapan orang tewas --baik di tempat kejadian maupun di rumah sakit-- dan lima orang lain dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Pihak kepolisian mengidentifikasikan para korban meninggal sebagai Moch Hudzaifah alias Ujay (15), Firmansyah (21), Suyatmi (51), Yusuf Sigit (16), Ari (2,5), Nanik Riyanti (25), Fifit Alfia Fitriasih (18) dan Wawan (18).

Jenazah korban berada di RS Cipto Mangunkusumo untuk menunggu diambil oleh pihak keluarga masing-masing. Kisah tragis terjadi pada Renawati (73), nenek yang mengasuh Ujay. Cucunya ini telah dia larang untuk jangan bepergian untuk menonton bola namun nasib berkata beda sama sekali.

Cucu-cucunya ada lima dan seorang di antaranya sedang dirawat di RS Cinere karena demam berdarah. Semula nenek dari keluarga berkekurangan ini memang ingin ke rumah sakit demi menjenguk cucunya yang menderita demam berdarah itu.

Renawati, dengan linangan air mata dari wajah keriput berbalut kerundung ungu, memang akhirnya ke rumah sakit juga, tapi... hanya untuk menjemput jenasah Ujay; cucunya yang jago main bola dan sedang bergegas melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTA setamat SMP Persamaan.

Sedangkan untuk korban luka 5 org yaitu Ny Siti Mukaromah (30), Moh Akbar (22), Keny (8), Indra (11), Bp Teguh Hadi Purnomo (30) dirawat di RSPAD. (T014)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012