Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka Program Studi Sarjana (S1) Rekayasa Kosmestik pertama di Indonesia, sesuai dengan terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 337/E/O/2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Rekayasa Kosmetik di perguruan tinggi ini.

"Pembukaan Prodi Rekayasa Kosmetik ini merupakan kerja sama Itera dengan PT Paragon Technology and Innovation (PTI) yang dikenal dengan beberapa merek kosmetiknya, seperti Wardah, Make Over dan Emina. Kolaborasi dimulai tahun 2019 dan bertujuan untuk mendirikan program studi yang fokus di bidang kosmetik," kata Rektor Itera Prof Dr Mitra Djamal dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan setelah resmi mendapatkan izin, Prodi Rekayasa Kosmetik Itera mulai menerima pendaftaran mahasiswa baru pada tahun akademik 2022/2023 melalui beberapa jalur penerimaan, yakni Seleksi Mandiri SMMPTN-Barat yang pendaftarannya dibuka pada 1 April – 27 Juni, Ujian Saringan Masuk Prestasi Khusus (USM-PK) 11 – 19 Juli, dan Ujian Saringan Masuk Prodi Baru (USM-Prodi Baru) 11– 20 Juli.

Baca juga: Itera manfaatkan limbah batang sawit jadi pendeteksi kesegaran makanan

Prof Mitra Djamal menjelaskan pendirian prodi tersebut, merupakan respons dari kampus terhadap kebutuhan sumber daya manusia terampil di bidang kosmetik yang saat ini banyak dibutuhkan.

Salain itu, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, permasalahan krusial dari industri kosmetik di Indonesia adalah kuatnya gempuran produk kosmetik dari luar negeri yang mendominasi pasar nasional.

“Indonesia masih tertinggal jauh perkembangan industri kosmetiknya dari negara lain, karena kurangnya SDM yang mumpuni. Oleh sebab itu, Itera bersama PT Paragon Technology and Innovation hadir untuk membentuk SDM yang siap guna,” ujarnya.

Pendirian Prodi Rekayasa Kosmetik Itera juga didorong potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, khususnya di Sumatera, sehingga perlu dimaksimalkan agar memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Sumatera dan Indonesia.

"Prodi Rekayasa Kosmetik saat ini berada di bawah Jurusan Teknik Produksi dan Industri (JTPI) sub-Jurusan Teknik Proses Hayati (JTPH)," katanya.

Plt Kepala Jurusan Teknik Produksi dan Industri Itera Prof Dr Deny Juanda Puradimaja mengatakan pembelajaran di Prodi Rekayasa Kosmetik berfokus pada proses pembuatan dan pengembangan kosmetik, dimulai dari hulu hingga ke hilir.

Baca juga: Itera luncurkan mobil desa berbahan bakar minyak sawit murni

Baca juga: Institut Teknologi Sumatera buka dua program studi baru


"Selain itu, Prodi ini juga menawarkan spesialisasi ilmu kerekayasaan, formulasi, analisis, pengembangan dan pemasaran produk kosmetik yang tidak ada di institusi lainnya di Indonesia," katanya.

Ia mengatakan bahwa prodi tersebut memiliki sasaran untuk menghasilkan lulusan yang menjanjikan, di antaranya sebagai analis laboratorium kosmetik, peneliti, wirausahawan, dan berbagai profesi lainnya.

“Bersama dosen-dosen muda yang energik dengan latar belakang pendidikan dan bidang penelitian yang mendukung, pencapaian kompetensi lulusan merupakan salah satu faktor kunci dalam memberikan bimbingan yang terbaik bagi mahasiswa Rekayasa Kosmetik Itera” kata dia.

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022