Hewan ternak yang datang ke Surabaya itu juga dicek oleh teman-teman Dinas Pertanian untuk dipastikan kesehatannya. Kami kolaborasi juga dengan teman-teman di Jatim
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya bersama kepolisian melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dengan melakukan monitoring di perbatasan kota menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.

"Menjelang Idul Adha, teman-teman sudah bergerak untuk memastikan bahwa ternak yang ada di Kota Surabaya itu sudah didampingi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pemkot bersama kepolisian telah meningkatkan pengawasan terhadap hewan ternak yang akan masuk ke Rumah Potong Hewan (RPH). Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan tersebut sudah memiliki izin kesehatan dan bebas dari PMK.

"Hewan ternak yang datang ke Surabaya itu juga dicek oleh teman-teman Dinas Pertanian untuk dipastikan kesehatannya. Kami kolaborasi juga dengan teman-teman di Jatim," katanya.

Pemantauan dan pengecekan hewan ternak salah satunya dilakukan jajaran Kecamatan Karangpilang bersama kepolisian setempat pada Selasa (14/6), sekitar pukul 23.00 WIB. Dalam pemeriksaan ini, setiap kendaraan yang mengangkut hewan ternak akan diperiksa surat-surat beserta kondisi kesehatannya.

Camat Karangpilang Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara menyatakan, pihaknya bersama jajaran kepolisian intens melakukan monitoring dan pengawasan hewan ternak yang akan masuk ke Kota Surabaya. Termasuk pula pengawasan terhadap hewan ternak yang berada di RPH Kedurus.

"Tentunya ini langkah dari kami pemerintahan dan kepolisian untuk mengamankan terutama menjelang Hari Raya Idul Adha," katanya.

Bahkan, pihaknya bersama jajaran kepolisian tak segan memutarbalikkan kendaraan pemilik hewan ternak apabila tidak dilengkapi dengan surat izin kesehatan dari daerah asal.

Tak hanya itu, mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya itu juga menyebutkan, bahwa setiap pedagang yang akan berjualan hewan ternak atau kurban, harus dilengkapi izin dari DKPP. Sebelum pengusaha hewan kurban berjualan di wilayah Karangpilang, DKPP akan melakukan survei dan pengecekan.

"Nantinya akan dilakukan survei terlebih dahulu untuk memastikan kesehatannya seperti apa oleh rekan-rekan tenaga kesehatan hewan dari DKPP," katanya.

Kapolsek Karangpilang Surabaya Kompol Eko Sudarmanto menambahkan, dalam pemeriksaan itu ditemukan satu unit truk asal Probolinggo yang mengangkut belasan ekor ternak sapi. Puluhan sapi tersebut telah dilengkapi dengan surat kesehatan dari Dinas Peternakan setempat.

"Jadi kami selaku dua pilar ingin memastikan, bahwa sapi yang akan disembelih di Surabaya ini kondisinya harus sehat, agar masyarakat tidak was-was. Apalagi sekarang ada wabah PMK," katanya.

Baca juga: Dua kecamatan suspek kuku-mulut, warga Surabaya diminta tak panik

Baca juga: Penularan penyakit mulut-kuku sapi di Magetan meluas

Baca juga: Sapi terjangkit kuku-mulut di Probolinggo bertambah jadi 203 ekor

Baca juga: DKPP Kota Madiun temukan tiga sapi suspek PMK


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022