Kami melihat pergerakan harga akan tergantung pada bagaimana reaksi Iran terhadap sanksi yang dikenakan pada negara itu. Harga juga akan tergantung pada berapa besar kesanggupan para produsen anggota OPEC lainnya menutupi terutama Arab Saudi.
Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia Selasa di tengah ketegangan di Timur Tengah setelah Uni Eropa mengenakan embargo atas ekspor minyak Iran.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Maret turun satu sen pada posisi 99,57 dolar AS per barel pada perdagangan pagi, sementara minyak mentah Brent North Sea juga penyerahan Maret naik tiga sen menjadi 110,16 dolar per barel.

"Faktor utama yang mempengaruhi pasar adalah situasi dengan Iran," kata Tony Nunan, manager risiko energi pada Mitsubishi Corp di Tokyo.

"Kami melihat pergerakan harga akan tergantung pada bagaimana reaksi Iran terhadap sanksi yang dikenakan pada negara itu. Harga juga akan tergantung pada berapa besar kesanggupan para produsen anggota OPEC lainnya menutupi terutama Arab Saudi."

Setelah beberapa pekan berlangsung perundingan, Uni Eropa Senin mengenakan embargo pada Teheran sebagai bagian dari upaya bersama dengan Amerika Serikat menekan negara itu untuk menghentikan berbagai aktivitas nuklir kontrovrsialnya.

Kekuatan Barat menuduh Iran mencoba membangun senjata atom, sementara para pejabat Iran mengatakan bahwa program nuklirnya murni untuk digunakan bagi keperluan sipil.

Sedangkan impor baru minyak Iran telah dilarang, para menteri luar negeri Uni Eropa telah menyepakati untuk mengijinkan kontrak yang masih berlangsung hingga 1 Juli mendatang, untuk meminimalisir dampak pada negara-negara seperti Yunani, yang sangat tergantung pada Teheran untuk kebutuhan minyak mereka.

Mereka juga membekukan aset bank sentral Iran sementara menjamin legitimasi perdagangan di bawah kondisi yang ketat.

Produsen minyak terbesar dunia, Arab Saudi sebelumnya menjanjikan untuk menggunakan kapasitasnya dengan kompensasi untuk mengurangi impor Iran.

Sementara pemerintah Teheran belum bereaksi terhadap berbagai sanksi baru Uni Eropa, aksi tersebut sejauh ini dimaksudkan agar pengurangan kemampuan Republik Islam itu untuk mendanai program nuklirnya.

Kekhawatiran seputar krisis utang di Eropa telah sedikit berkurang pada Senin karena Jerman dan Prancis mengatakan mereka telah mendapat komitmen untuk dana talangan baru bagi Yunani, kata analis.

(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012