Jakarta (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Kamis (3/11) mengecam embargo ekonomi Kuba oleh Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung selama puluhan tahun sebagai "hal yang keji."

Hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara untuk resolusi yang menyerukan diakhirinya sanksi terhadap Kuba di Majelis Umum PBB (UN General Assembly/UNGA), Lopez Obrador menyebut embargo ekonomi oleh AS selama lebih dari enam dekade itu sebagai "kemunduran, praktik kuno, dan tidak manusiawi."

"Ini jelas pelanggaran hak asasi manusia karena mungkin saja ada masalah politik dan ideologis, tetapi kerugiannya dialami populasi, dialami masyarakat," kata Presiden Meksiko tersebut kepada wartawan dalam konferensi pers hariannya di Istana Nasional.

"Seharusnya tidak mungkin untuk mengisolasi suatu negara seperti Kuba ataupun negara lainnya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa AS mengklaim memperjuangkan hak asasi manusia, jadi mereka seharusnya bertindak sesuai hal itu dan memilih menentang embargo.

Untuk ke-30 kalinya secara berturut-turut, UNGA pada Kamis mendukung resolusi yang diajukan Kuba untuk mengakhiri embargo ekonomi, keuangan, dan perdagangan yang diberlakukan oleh AS.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar negara anggota PBB memilih untuk mendukung pencabutan sanksi, sementara AS dan Israel menolaknya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022