Jakarta (ANTARA) - Sekjen Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan untuk menjawab tantangan kesehatan di masa depan.

"Kami percaya bahwa pendekatan ini harus dipertahankan oleh pemerintah dalam pengambilan keputusan dan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global untuk lebih mempersiapkan dan menjawab tantangan kesehatan di masa depan," kata Kunta dalam acara S20 High Level Policy International Webinar dengan tema "Health, Climate Change and Technology", yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Baca juga: HWG dorong sistem kesehatan global yang tangguh

Science 20 (S20) adalah salah satu engagement group dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 yang membina dialog resmi dengan komunitas ilmiah dan biasanya dipimpin oleh akademi sains nasional negara tuan rumah.

Dia mengatakan selama pandemi COVID-19, ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam penyusunan strategi menghadapi pandemi.

Baca juga: Menkes sebut Indonesia berikan pendanaan FIF 50 juta dolar AS

"Dunia ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin penting di masa yang tidak menentu seperti pandemi COVID-19," kata Kunta.

Pihaknya mencontohkan penerapan teknologi dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia di antaranya pembuatan big data COVID-19, aplikasi PeduliLindungi, artificial intelligence dan machine learning untuk memantau situasi COVID-19.

Baca juga: Indonesia dorong langkah penguatan arsitektur kesehatan di HWG ke-2

Dia berharap ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkontribusi untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.

"Sangat penting bahwa kita memanfaatkan potensinya secara efektif untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi kita semua," kata Kunta.

Baca juga: Jubir: HWG ke-2 bahas upaya permudah akses kesehatan global
Baca juga: Indonesia dorong agenda kesehatan dibahas di G20

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022