Makassar (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menerima permintaan pesanan sebanyak 300 unit mobil toko (Moko).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel, Irman Yasin Limpo di Makassar, Selasa, mengatakan, pemesan Moko adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ingin memanfaatkan mobil produksi Pemerintah Provinsi Sulsel itu untuk berjualan.

"Sebanyak 300 unit lebih pesanan. Di dinas perhubungan mungkin sekitar 100 unit, seperti penjual nasi kuning, penjual dalam kompleks, ramai memesan," katanya.

Namun, mobil yang memang diprioritaskan untuk kebutuhan UKM ini, baru bisa diproduksi sebanyak 50 unit pada tahun ini atau sebanyak satu unit dalam satu minggu.

Pada 2012, Moko dianggarkan dalam APBD 2012 dalam bentuk bahan bukan dalam bentuk mobil seperti kerja sama produksi sebelumnya bersama PT Industri Kereta Api (INKA).

"Karena kita sudah dapatkan lisensi bersama INKA pada mesin, body dan rangka, pada 2012 APBD kita tidak dalam bentuk mobil lagi tapi dalam bentuk bahan, itu semua dikerjakan di sini (Sulsel)," jelasnya yang menambahkan Moko juga telah memiliki nomor industri mesin.

Pihaknya berharap, industri mobil ini dapat terus berkembang dengan cara membagi produksi kepada UKM di bawah koordinasi dinas.

"Box alumunium-nya dikerjakan di bengkel-bengkel tetapi tidak langsung jadi, 70 persen, finishing-nya kita. Kemudian kita gabungkan dengan body. Begitu juga dengan ketok body dan rangka," jelasnya.

Dengan demikian, semua UKM dapat berkontribusi pada Moko dan memiliki sumber daya manusia yang berpengalaman serta memiliki pola pikir membuat mobil.

"Kalau ini sudah jadi berarti karakter industri pekerja kita sudah siap untuk menjadi pekerja jika ada investor yang ingin membuat industri mobil.

Sementara, kami pemerintah tetap membuat mobil yang pro rakyat," jelasnya.

Pola produksi seperti ini, juga dilakukan oleh produsen otomotif dunia asal Jepang, Toyota. "Itu kan rakitan dari UKM di Jepang juga masuk menjadi mobil, pola itulah yang kita pakai," katanya.

Bengkel perakitan Moko, lanjutnya, kini juga tengah memperbanyak produksi motor gandeng dan motor ambulans untuk digunakan pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil. (RY/F003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012