Blitar (ANTARA News) - Musibah angin kencang kembali melanda Kota Blitar, Jawa Timur, jika sebelumnya melukai enam orang dan salah seorang di antaranya meninggal dunia, kali ini merobohkan sebuah rumah makan.

Pongki, salah seorang pengunjung rumah makan Sania, Kamis, mengemukakan, saat kejadian ia sedang makan dengan teman-temannya. Awalnya, angin bertiup biasa, namun tiba-tiba berubah menjadi kencang.

"Angin tadi bertiup dari arah belakang dan suaranya gemuruh sekali. Secara tiba-tiba, atap dan sejumlah bangunan di rumah makan ini berjatuhan terhempas angin," katanya.

Ia menuturkan, saat kejadian banyak pengunjung yang sedang makan. Mereka juga sempat tertimpa beberapa kayu penyangga di rumah makan "Sania" yang terletak di Jalan Supriyadi.

Selain itu, sejumlah makanan yang disajikan di depan para pelanggan juga tampak kotor karena kejatuhan kotoran dari daun maupun debu yang beterbangan akibat angin kencang ini. Beberapa pengunjung ruumah makan ada yang terluka, karena tertimpa bangunan.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, memang kondisi ruang makan itu rusak berat. Rumah makan yang terbuat dari batang bambu tersebut ambruk dan rata dengan tanah.

Beberapa dinding dari bambu serta atap yang juga terbuat dari asbes jatuh ke dalam kolam yang ada di sekitar rumah makan tersebut. Dalam musibah itu, tidak ada korban jiwa, namun kerugian diperkirakan lebih dari Rp100 juta.

Selama beberapa hari ini sering bertiup angin kencang. Bahkan, di Kota Blitar, pada Rabu (25/1) enam warga terluka akibat tertimpa pohon saat angin kencang menerjang daerah tersebut. Salah seorang dari warga tersebut meninggal dunia, karena luka serius di bagian kepala dan punggungnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar, Hadi Maskun meminta warga untuk lebih hati-hati dengan fenomena angin kencang seperti sekarang ini. Diharapkan, warga menjauh dari bangunan maupun pohon untuk mencegah korban terluka, bahkan korban jiwa.

"Fenomena ini menyeluruh terjadi, bukan hanya di Kota Blitar. Kami imbau, masyarakat berhati-hati, terutama saat berjalan di jalan raya, agar berlindung dulu dari pohon maupun bangunan lain yang bisa ambruk sewaktu-waktu," kata Hadi.
(T.KR-SAS/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012