KEK harus menyerap tenaga kerja maksimal, terutama dari siswa-siswi pendidikan vokasi yang terampil.
Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal dan berkontribusi aktif dalam peningkatan ekonomi masyarakat lokal.

Hal ini dipastikan melalui implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, salah satunya di KEK Tanjung Kelayang.

Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma mengatakan pendidikan vokasi harus mewujudkan visi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni memastikan penyerapan tenaga kerja dengan mendorong "link and match" dengan dunia usaha dan dunia industri.

"KEK harus menyerap tenaga kerja maksimal, terutama dari siswa-siswi pendidikan vokasi yang terampil," kata Panutan melalui keterangan resmi diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Menko targetkan investasi KEK Tanjung Kelayang Rp10,3 triliun


Salah satu bentuk nyata upaya yang dilakukan KSP adalah memfasilitasi kesepakatan kerja sama antara PT Belitung Pantai Intan dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Belitung yang meliputi pelatihan barista, pelatihan pembuatan kue, pelatihan selam, dan pelatihan house keeping.

Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kesesuaian tenaga kerja dan kebutuhan di KEK Tanjung Kelayang. Selanjutnya, KSP juga akan mendorong kesepakatan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU).

KSP berharap BLK sebagai salah satu bentuk pelatihan vokasi memperhatikan tidak hanya output dari pelatihan, namun juga outcome dan aspek kebekerjaan dari peserta pelatihan vokasi agar terserap ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Berdasarkan data BPS, penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bangka Belitung pada Februari 2022 masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 22,92 persen dan pertambangan sebesar 20,32 persen. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja oleh sektor pariwisata masih 5,24 persen.

KEK Tanjung Kelayang sendiri mempunyai target penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.000-5.000 tenaga kerja di dalam kawasan.

Namun, pihak pengelola KEK Tanjung Kelayang menyatakan kesulitannya untuk mencari tenaga kerja lokal yang ingin dan mampu untuk bekerja di sektor pariwisata. Hal ini karena sektor pariwisata yang kurang diminati dibandingkan sektor pertanian dan pertambangan.

"Kami sangat berterima kasih kepada KSP yang telah mempertemukan kami dengan mitra-mitra kami (BLK) di Belitung," kata Direktur PT Belitung Pantai Intan, pengelola KEK Tanjung Kelayang Daniel Alexander.
Baca juga: Pemprov-BI gelar "Explore Babel" di KEK Tanjung Kelayang Belitung
Baca juga: Menparekraf: KEK Tanjung Kelayang siap tampung 5.000 pekerja

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022