Kapitalisme tak lagi dapat diharapkan dapat menyelesaikan masalah dunia saat ini. Kita telah gagal mengambil pelajaran dari krisis finansial tahun 2009. Transformasi global diperlukan yang dimulai dari kepedulian atas tanggungjawab sosial bersama.
Jakarta (ANTARA News) - Delegasi gabungan yang terdiri atas pemerintah Indonesia dan para pimpinan dunia usaha memperkenalkan pesan "Remarkable Indonesia" dalam Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) 2012 di Davos, Swiss.

"'Remarkable Indonesia' untuk menggambarkan potensi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia dengan sumber daya melimpah, ketahanan dalam menghadapi krisis, serta sistem tata kepemerintahan dan masyarakat yang bertanggung jawab," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, pesan tersebut sangat relevan dengan tema WEF Davos pada tahun 2012 ini, yaitu "The Great Transformation: Shaping New Models" (Transformasi Besar: Membentuk Model Baru).

Melalui tema tersebut, lanjutnya, WEF yang berlangsung hingga 29 Januari 2012 menyadari pentingnya bagi para pemimpin dunia untuk menciptakan sebuah pola baru dalam menyikapi berbagai isu internal, regional maupun internasional, di tengah pesatnya dinamika dunia dan tingginya tingkat keterhubungan antarnegara.

Ajang ini menjadi kesempatan yang sangat strategis untuk mempertegas posisi Indonesia di peta perekonomian dunia, mempromosikan negara ini, serta menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia," kata Mari.

Ia juga meyakini bahwa semua hal itu akan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik pada tahun 2012 ini maupun pada tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan, WEF merupakan momen yang strategis untuk menjalin kolaborasi bukan hanya antarnegara tetapi juga antarperusahaan dan komunitas.

Sebagaimana telah diberitakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami tren positif seperti GDP Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen lebih tinggi dari pertumbuhan GDP global yang hanya sebesar 4 persen.

Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi kumulatif Indonesia di tahun 2011 naik 20,5 persen menjadi senilai Rp 251,3 triliun atau 4,7 persen lebih tinggi dari target 2011 sebesar Rp 240 triliun. Selain itu, tingkat inflasi Indonesia juga mengalami penurunan ke angka 3,79 persen (y-o-y) dari 5,1 persen pada 2010.

Sebelumnya, Kanselir Jerman, Angela Merkel membuka World Economic Forum (WEF) ke-42, di Davos, Switzerland, Rabu (25/1) di tengah ancaman krisis zona Euro yang masih berlangsung.

Pertemuan Davos tahun 2012 ini dihadiri lebih dari 2.600 orang yang terdiri atas para pemimpin pemerintahan, akademisi, bisnis dan masyarakat sipil.

Tema pertemuan WEF kali ini adalah "tranformasi besar, merumuskan model baru". Tema tersebut dipilih untuk memperkuat perlunya pengajian ulang secara radikal tentang sistem ekonomi global dan respon atas krisis ekonomi di berbagai kawasan.

"Kapitalisme tak lagi dapat diharapkan dapat menyelesaikan masalah dunia saat ini. Kita telah gagal mengambil pelajaran dari krisis finansial tahun 2009. Transformasi global diperlukan yang dimulai dari kepedulian atas tanggungjawab sosial bersama" ujar Klaus Schwab, pendiri dan pimpinan WEF.

(M040)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012