Bantuan yang mendesak kami butuhkan yakni perlengkapan persembahyangan. Terutama pakaian karena yang kami miliki ikut terbakar.
Bandarlampung (ANTARA News) - Warga korban kerusuhan di Dusun Napal, Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung yang harta bendanya habis terbakar mengharapkan bantuan perlengkapan persembahyangan guna menghadapi Hari Raya Galungan Tanggal 2 Februari 2012 nanti.

"Bantuan yang mendesak kami butuhkan yakni perlengkapan persembahyangan. Terutama pakaian karena yang kami miliki ikut terbakar," kata Ketua Parisadha Kecamatan Sidomulyo, Wayan Gunawan, di Lampung Selatan, saat dihubungi, dari Bandarlampung, Sabtu.

Ia menjelaskan, kondisi di dusun tersebut pascakerusuhan hingga kini aman dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing atau ke tenda pengungsian dan rumah keluarganya.

"Bagi mereka yang tidak punya keluarga sama sekali di desa ini, tinggal di tenda. Tetapi sebagian besar tinggal di rumah keluarga yang tidak terkena amuk massa," katanya.

Sedangkan warga yang mendirikan tenda di depan rumahnya yang terbakar, semata hanya menjaga jangan sampai ada oknum yang mengambil sisa barangnya.

Menyinggung kapan bantuan dari pemerintah setempat akan diterima, Gunawan mengaku belum mendapatkan informasi.

"Kami berharap secepatnya terutama perlengkapan menyongsong Hari Raya Galungan tersebut," kata dia berharap.

Sementara saat ini warga dibantu sejumlah aparat TNI dan Polri membersihkan puing-puing rumah mereka.

Terkait dengan rencana Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza akan meningkatkan pembinaan generasi muda di kabupaten tersebut, Gunawan yang juga tokoh pemuda di sana menyambut baik.

"Itu rencana sangat baik untuk meningkatkan kebersamaan kita sebagai warga Lampung Selatan, Lampung, dan Indonesia," tegas dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa warga Dusun Napal Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan yang rumahnya terbakar pada kerusuhan Selasa (24/1), menginginkan kondisi di daerah tersebut pulih seperti sebelumnya.

"Kami anggap ini suatu musibah, dan berharap setelah ini dapat hidup layak seperti sebelumnya, dengan tenang dan damai," kata Ny. Nyoman Sudadi, warga setempat.

Ia tidak menduga kalau seluruh harta benda yang dikumpulkan bertahun-tahun dari hasil pertanian musnah dalam sekejap.

Ketua Parisadha Kecamatan Sidomulyo, Wayan Gunawan, mengatakan jangan pernah ada pemikiran yang sifatnya balas dendam.

"Harta saya pun habis, hanya pakaian yang melekat di badan ini. Tetapi, saya ikhlas karena itu musibah," terang dia.

Sebab, lanjut dia, kalau ada sifat ingin balas dendam, akan menimbulkan permusuhan yang berkepanjangan dan itu sangat merugikan semua pihak.

"Kita semua satu warga yakni warga Lampung Selatan. Mari sama-sama membangun daerah ini agar lebih maju," harapnya.

Tokoh masyarakat setempat, Mangku Made Sarna pun mengharapkan tidak perlu adanya keinginan balas dendam karena tidak ada gunanya, dan semuanya akan merugi.

"Mari kita duduk bersama, membahas apa yang terbaik untuk kehidupan mendatang," katanya.

(T013/M023)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012