Pasar bersiap untuk kapitulasi, BOJ (tetapi) justru sebaliknya
Tokyo (ANTARA) - Yen Jepang tetap berada di bawah tekanan pada perdagangan Senin pagi, melemah menuju level terendah 24 tahun setelah bank sentral Jepang (BOJ) pada Jumat (17/6/2022) melawan tren pengetatan masif bank-bank sentral utama untuk memperbarui komitmennya terhadap kebijakan ultra longgar.

Euro stabil meskipun Presiden Prancis Emmanuel Macron kehilangan mayoritas mutlak selama akhir pekan.

Dolar AS berhenti sejenak untuk menarik napas setelah minggu yang bergejolak yang membuatnya mundur tajam dari tertinggi dua dekade terhadap mata uang utama lainnya. Namun, dolar pulih setengah dari itu pada akhir pekan lalu karena investor terus menilai prospek kebijakan moneter AS dan risiko resesi menyusul kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1995.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap yen, euro dan empat mata uang utama lainnya, datar di 104,70, berkonsolidasi di bawah tertinggi 105,79 pada Rabu (15/6/2022), level yang tidak terlihat sejak akhir 2002.

Greenback naik 0,21 persen menjadi 135,25 yen, kembali menuju tertinggi Rabu (15/6/2022) di 135,60, level tertinggi sejak Oktober 1998.

BOJ pada Jumat (17/6/2022) melawan gelombang pengetatan yang mencakup Fed, bank sentral Inggris dan bahkan kenaikan setengah poin yang mengejutkan dari bank sentral Swiss, sementara juga menolak serangan dari spekulan pasar obligasi yang menguji komitmen otoritas moneter pada kisaran toleransi 25 basis poin di sekitar target nol persen untuk imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun.

Sebaliknya, The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin pada pertengahan minggu dengan menyatakan dalam laporan kebijakan moneter dua kali setahun kepada Kongres pada Jumat (17/6/2022) komitmen "tanpa syarat" untuk memerangi inflasi, meskipun risiko resesi meningkat.

Ketua Fed Jerome Powell akan bersaksi di depan Senat dan DPR pada Rabu (22/6/2022) dan Kamis (23/6/2022).

"Pasar bersiap untuk kapitulasi, BOJ (tetapi) justru sebaliknya," mengirim yen jatuh, tulis ahli strategi valuta asing senior National Australia Bank Rodrigo Catril dalam catatan klien.

Sebaliknya, pesan Fed tentang perang inflasi agresif yang berkelanjutan "tidak bisa lebih jelas," dan dolar telah "mendapatkan kembali mojo (jimat keberuntungan) " sebagai hasilnya, kata dia.

Euro naik 0,03 persen menjadi 1,04935 dolar, meskipun Presiden Prancis Macron kehilangan kendali atas Majelis Nasional dalam pemilihan legislatif pada Minggu (19/6/2022) sebuah kemunduran besar yang dapat membuat negara itu ke dalam kelumpuhan politik.

Sterling tergelincir 0,09 persen menjadi diperdagangkan di 1,2209 dolar. Dolar kehilangan 0,11 persen menjadi diperdagangkan di 0,96845 franc Swiss. Dolar Australia turun 0,03 persen menjadi 0,6934 dolar AS.

Uang kripto terkemuka Bitcoin turun 3,81 persen menjadi 19.769,52 dolar AS, menuju ke level terendah minggu lalu di 17.592,78 dolar AS, level yang tidak terlihat sejak akhir 2020.


Baca juga: Yen jatuh 1,9 persen setelah BOJ pertahankan stimulus, franc naik lagi
Baca juga: Dolar turun dari tertinggi 2 dekade, usai The Fed naikkan bunga 75 bps
Baca juga: Yen jatuh ke terendah sejak 1998, tertekan imbal hasil AS lebih tinggi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022