Lebak (ANTARA News) - Jenazah santri pondok pesantren modern La Tansa Mashiro Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, akhirnya ditemukan oleh tim penolong dan pencari (SAR) setelah tiga hari menyisir sungai itu.

"Kami menemukan mayat Muhammad Hafirul (14) warga Tangerang di blok gunung tiris tersangkut bebatuan," kata Irna, seorang anggot SAR dari Baduy Adventure, Minggu.

Menurut dia, tim SAR terdiri atas Baduy Adventure, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak dan Tangerang Selatan, Palang Merah Indonesia (PMI), Kepolisian serta dibantu masyarakat sejak Jumat (27/1) sore melakukan pencarian setelah dinyatakan terseret Sungai Ciberang.

Hafirul adalah santri pondok pesantren modern La Tansa Mashiro di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak yang terseret arus sungai bersama temannya, Rijal Gipani (14), Jumat (27/1) sore.

Sedangkan, jenazah Rijal Gipani sudah ditemukan terlebih dulu dan dibawa oleh keluarganya ke Tangerang untuk dimakamkan.

"Saat ini jenazah korban Hafirul sudah dibawa oleh keluarganya ke Tangerang untuk dimakamkan di kampung halamannya," katanya.

"Kami sudah tiga hari menyisir ke tepi sungai hingga empat kilometer dari tempat kejadian," katanya.

Ia mengemukakan, tim SAR dengan peralatan perahu karet dan pakaian pelampung bekerja keras untuk mencari mayat korban mulai blok gunung tiris hingga jembatan Cipanas.

"Penemuan mayat korban Hafirul pukul 16.20 WIB," katanya.

Sementara itu, Koordinator Evakuasi Saeful menghimbau masyarakat waspada terhadap derasnya arus Sungai Ciberang sehubungan curah hujan meningkat.

"Kami minta warga tidak berenang di sungai karena arus sungai sangat deras dan membahayakan keselamatan jiwa mereka," ujarnya. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012