Kupang (ANTARA News) - PT ASDP Fery Indonesia Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengaku rugi Rp700 juta akibat dihentikannya pelayaran ke semua rute di daerah itu selama sepekan terakhir karena cuaca buruk.

"Kerugian kami selama sepekan mencapai Rp700 juta," kata Manager Operasional PT ASDP Feri Indonesia Cabang Kupang Arnol Yansen di Kupang, Senin.

PT ASDP Feri Indonesia Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup sementara seluruh rute penyeberangan antardaerah di wilayah provinsi kepulauan tersebut hingga akhir Januari 2011.

Penghentian semua pelayaran dimulai sejak Senin (23/1) dan baru akan dibuka di akhir Januari mendatang atau kondisi perairan mulai kembali membaik," kata Arnoldus Yansen.

Dia mengatakan sesuai ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, tinggi gelombang yang melanda perairan daerah itu cenderung meningkat dalam beberapa hari belakangan ini.

Saat ini, tinggi gelombang di laut kata dia, masih berkisar 3-4 meter, dengan kecepatan angin berkisar 15-20 kilometer per jam, yang sangat membahayakan pelayaran dan aktivitas di lautan.

Menurut dia, kerugian yang dialami PT ASDP Fery Indonesia Cabang Kupang berupa biaya bahan bakar untuk enam armada sekitar Rp70 juta dan gaji karyawan serta perawatan rutin sekitar Rp30 juta, sehingga total kerugian perharinya mencapai Rp 100 juta.

"Ini kerugian yang harus diterima, jika kapal tidak beroperasi, tetapi tidak masalah karena kami juga lebih mementingkan keselamatan pelayaran," katanya.

Pelayaran ini, katanya, rencananya akan dibuka Selasa 31 Januari 2012 dengan rute Kupang-Rote, karena gelombang Pukuafu saat ini hanya berkisar antara 2-3 meter.

"Tinggi gelombang itu bisa dilewati, tetapi tergantung perkembangan cuaca besok (Selasa (31/1)," katanya.

(B017/E008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012