Jakarta (ANTARA News) - Hak memilih dan berpartisipasi dalam pemilu untuk lebih dari 60 juta penyandang disabilitas di Asia Tenggara masih belum dilindungi.

Untuk itu, General Election Network for Disability Access (AGENDA) akan menyelenggarakan Dialog Regional pertama mengenai akses pemilu bagi penyandang disabilitas demi meningkatkan kesadaran akan hambatan-hambatan pada akses pemilu.

"Kami akan bekerjasama dan berbagi pengalaman dengan berbagai organisasi di ASEAN," kata Manajer Program Pusat Pemilihan Umum Penyandang Cacat (PPUA PENCA) Heppy Sebayang, Senin.

Pada pemilu-pemilu di negara ASEAN, lanjut Heppy, penyandang disabilitas kurang diperhatikan negara.

AGENDA menempatkan fokus khusus agar penyandang disabilitas dapat memilih dengan mandiri, langsung, umum, bebas, rahasia.

"Kerahasiaan mereka bisa terjamin dan tidak memiliki hambatan apapun untuk memilih langsung ke TKP," kata Heppy.

Selain itu, penyandang disabilitas juga memiliki hal untuk dipilih, dengan mengakui lulusan pendidikan luar biasa eatingkat dengan sekolah reguler.

Penyandang disabilitas juga bisa menjadi petugas pemilu.

M047

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012