Pontianak (ANTARA News) - Sejumlah proyek dari penanaman modal dalam negeri dan asing di Kalimantan Barat membutuhkan sedikitnya 51.623 tenaga kerja dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

"Rinciannya, seiring diterbitkannya persetujuan untuk penanaman modal dalam negeri dan asing itu masing-masing membutuhkan 16.539 tenaga kerja dan 35.084 tenaga kerja," kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalbar, Yohanes Alexander di Pontianak, Selasa.

Ia mengungkapkan, rencana investasi dari perusahaan-perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang telah memperoleh Pendaftaran, Izin Prinsip dan Perubahan Penanaman modal sepanjang tahun 2011 menunjukkan angka kenaikan baik dari sisi jumlah proyek maupun rencana investasi dibandingkan tahun 2010.

Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA), jumlah proyek mengalami kenaikan tetapi rencana investasinya masih lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.

Data BPMD Provinsi Kalbar, untuk PMDN pada tahun 2010 terdapat delapan proyek yang mendapat persetujuan dengan rencana investasi sebesar Rp3,152 triliun.

Sementara pada tahun 2011 naik menjadi 16 proyek dengan rencana investasi sebesar Rp7,462 triliun atau terjadi peningkatan jumlah proyek sebanyak delapan proyek maupun rencana investasi sebesar Rp4,31 triliun.

Ia melanjutkan, untuk PMA pada tahun 2010 jumlah proyek sebanyak 33 proyek dengan rencana investasi sebesar 529,75 juta dolar AS dan dan Rp10,92 triliun.

"Sedangkan untuk tahun 2011 jumlah proyek yang mendapat persetujuan sebanyak 43 proyek dengan rencana investasi sebesar 241,13 juta dolar AS dan Rp3,286 triliun," kata dia.

Ia menambahkan, terjadi kenaikan jumlah persetujuan proyek sebanyak 10 proyek tetapi tidak diikuti dengan kenaikan rencana investasinya sehingga terjadi selisih rencana investasi sebesar 288,62 juta dolar AS dan Rp7,63 triliun kalau dibandingkan dengan tahun 2010.

Menurut dia, hal itu karena persetujuan yang telah dikeluarkan meliputi proyek-proyek skala menengah yang didominasi bidang usaha jasa dan perdagangan.

"Dengan melihat persetujuan PMDN dan PMA tersebut, kondisi ini mengindikasikan bahwa minat pengusaha dalam negeri untuk menanamkan modalnya di Kalimantan Barat semakin meningkat," kata Yohanes Alexander menegaskan.

(T011)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012