Jakarta (ANTARA News) - Konsorsium lembaga keuangan yang dipimpin Bank Mandiri menyalurkan kredit sindikasi dengan skema Project Finance senilai 650 juta dolar AS kepada PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Pembiayaan itu digunakan untuk membangun pabrik pengolahan Feronikel (FeNi) IV dengan kapasitas produksi sebesar 27 ribu ton nikel per tahun di Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Mandate Letter" untuk perjanjian pembiayaan Project Finance tersebut ditandatangani oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi selaku Koordinator Konsorsium dengan Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis yang diikuti oleh bank peserta sindikasi lain yaitu, Bank Rakyat Indonesia, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Gedung Antam Jakarta, Selasa.

Riswinandi mengemukakan, dukungan Bank Mandiri melalui konsorsium ini diharapkan dapat membantu Antam dalam meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan nikel domestik yang terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri manufaktur nasional, serta permintaan pasar internasional.

Pertambangan merupakan salah satu sektor yang menjadi kontributor terbesar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung upaya penguatan sektor ini guna mendorong peningkatan kapasitas produksi, kata Riswinandi.

Pada Desember 2011, Antam telah menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap pertama senilai Rp3 triliun, untuk investasi rutin dan pengembangan usaha.

Mandiri Sekuritas, Deutche Securities Indonesia dan Standard Chartered Securities ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi berjangka waktu 7 dan 10 tahun itu.

Untuk penerbitan obligasi dimaksud, Bank Mandiri bersama BRI, Standchard dan Deutsche Bank bertindak sebagai "standby buyer".

Selain kontribusi melalui konsorsium berupa kredit investasi dan fasilitas standby buyer, dukungan Bank Mandiri juga diwujudkan melalui pemberian fasilitas bilateral Non Cash Loan (NCL), Treasury Line dan Bill Purchasing Line untuk membiayai operasional perusahaan.

Hingga September 2011, Bank Mandiri telah memberikan pembiayaan sekitar Rp6,783 triliun kepada sektor pertambangan dan pengolahan bahan logam nasional, yang sebagian besar digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi.

Jumlah tersebut menunjukkan adanya kenaikan 16 persen jika dibandingkan dengan September 2010 sebesar Rp5, 807 triliun.(ANT)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012