Kedutaan Besar Amerika berharap forum ini dapat menyatukan mereka, meskipun terhalang jarak dan perbedaan waktu serta kultur.
Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Amerika Serikat menggelar video konferensi jarak jauh (teleconference) antara organisasi pemuda Muslim di AS dan Indonesia, di Pusat Kebudayaan Amerika @america, di Jakarta, Selasa (31/1) malam.

Dialog yang bertema "Menjadi Muslim Dalam Masyarakat Beragam" ini diwakili oleh Asosiasi Pelajar Muslim di Universitas Towson, Maryland, AS. Sementara dari Jakarta diwakili oleh Remaja Islam Masjid Sunda Kelapa (RISKA) dan Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RISMA).

Selain muda-mudi Muslim dari Indonesia dan Amerika, hadir pula sebagai Imam Mohamad Bashar Arafat dari Exchange and Cooperation Foundation sebagai pembicara.

Dialog antara muda mudi Muslim Indonesia-Amerika ini adalah yang pertama kali digelar di Pusat Kebudayaan Amerika dan mengundang lebih dari 15 organisasi pemuda Islam di Jakarta.

"Idealnya ini akan menjadi awal yang baik bagi kedua belah pihak dan tidak hanya berhenti sampai di sini," ujar pejabat politik Kedutaan Besar Amerika Serikat, Moulik D. Berkana. kepada AntaraNews.

Dalam dialog interaktif yang menggunakan video komunikasi jarak jauh ini, peserta dialog di Indonesia dan Amerika saling bertukar pikiran dan pendapat tentang perkembangan Muslim di kedua negara, terutama bagi para muda-mudinya.

"Kedutaan Besar Amerika berharap forum ini dapat menyatukan mereka, meskipun terhalang jarak dan perbedaan waktu serta kultur," kata Moulik.

"Terima kasih kepada @america dan Kedutaan Besar Amerika atas kesempatan ini dan saya harap kegiatan dapat terus berlanjut," ujar perwakilan dari RISKA, Gugus Aryo Swandito saat memberi sambutan.

Telewicara itu diikuti oleh sekitar 20 peserta di Amerika dan lebih dari 100 pemuda Indonesia.

(M048)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012